Mohon tunggu...
albarian risto gunarto
albarian risto gunarto Mohon Tunggu... Freelancer - saya datang saya lihat saya lalui saya tulis

bapak-bapak yang suka menulis

Selanjutnya

Tutup

Humaniora Pilihan

Mbak Supi, Sang Pendobrak Kemiskinan Absolut

12 Mei 2022   15:26 Diperbarui: 12 Mei 2022   16:01 522
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Bagikan ide kreativitasmu dalam bentuk konten di Kompasiana | Sumber gambar: Freepik

Mbak Supi diam-diam menyimpan impian besar. Dan Impian itu hanya bisa diwujudkan jika dia hijrah ke kota besar. Rencana itu benar-benar dibuktikannya. Ketika Khusnul lulus SMP. Mbak Supi datang kerumah saya menemui orang tua saya sebagai RT untuk pamitan. 

Sempat oleh ibu saya ditanya, kenapa kok pengen merantau. Jawaban mbak supi ternyata sangat menakjubkan " Kulo namung pengen Khusnul saged kuliah". 

Ternyata tidak mudah jalan yang dilalui oleh mereka berdua. Selama dua tahun mereka mendapat majikan yang salah. Sehingga mereka memutuskan kabur dari keluarga tersebut. Dan meminta perlindungan kepada yayasan perlindungan perempuan dan anak. 

Karena sehari- hari mereka kerap mendapat kekerasan dari majikannya. 

Untuk beberapa saat mereka berada di penampungan milik yayasan tersebut. Tidak berapa lama mereka mendapat majikan baru yang merubah kehidupannya. Majikannya yang laki-laki adalah Pegawai Pertamina dan yang perempuan seorang dosen. 

Sejak ikut dengan majikan barunya tersebut kehidupannya menjadi lebih baik. Impiannya untuk menguliahkan khusnul semakin terbuka dengan dukungan kedua majikannya.

Dan Akhirnya Khusnul benar kuliah di sebuah universitas di Jogja sampai jadi sarjana bahkan sudah mendapat panggilan untuk bekerja. Namun, Mbak supi kembali mendapat ujian, dia beberapa kali pingsan. Setelah diperiksakan ternyata mengidap Kanker Otak. 

Karena kasihan melihat kondisi Mbak Supi, sang majikan berinisiatif untuk mengantarkannya pulang ke Ngawi agar bisa beristirahat.

Ternyata kebaikan sang majikan tidak berhenti disitu. Sesampainya di Ngawi, melihat kondisi rumah anak buahnya yang tidak layak, mereka berinisiatif untuk merehabnya. Setelah rehab selesai, mbak supi baru bisa menempati kembali rumahnya. 

Setelah itu Mbak Supi kembali ke Jogja untuk melakukan operasi. Dalam persiapan menjalani operasi, ternyata dia menghembuskan nafas terakhirnya.  Dan dimakamkan di kampung halamannya di makam mundu ngawi.

Sementara itu khusnul putrinya, setelah 40 hari ibunya diminta kembali kerumah majikannya untuk tetap membantu di rumah tersebut. Karena mereka sekeluarga sudah cocok. 

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
Mohon tunggu...

Lihat Konten Humaniora Selengkapnya
Lihat Humaniora Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun