Mohon tunggu...
Nadzir Albanna
Nadzir Albanna Mohon Tunggu... -

Pemuda (hampir) ganteng.

Selanjutnya

Tutup

Puisi

Note Actually

21 Maret 2010   14:14 Diperbarui: 26 Juni 2015   17:17 88
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Puisi. Sumber ilustrasi: PEXELS/icon0.com

****

Kewajiban Asasi

Ribuan organisasi pembela hak asasi manusia dibentuk. Adakah satu saja organisasi kewajiban asasi manusia?

Lebih penting mana, hak atau kewajiban?

Kalau hak lebih penting, maka hak siapa yang lebih penting, hak manusia atau hak Tuhan?

Kalau kewajiban lebih penting, maka kewajiban siapa yang belum tertunaikan, kewajiban manusia atau "kewajiban Tuhan"?

Kita sepertinya memang lebih mahir bicara tentang hak ketimbang kewajiban....

****

Keikhlasan.

Jangan artikan saya sudah mahir ilmu ikhlas lalu saya berani bicara soal keikhlasan. Tidak sehitam-putih itu logikanya. Saya masih belajar dan akan terus belajar menjadi ikhlas.

Ada 2 model analogi sederhana yang sering dikaitkan dengan keikhlasan. Saya tambahkan satu, kita buat jadi 3 model analogi. (yang namanya model, hanyalah abstraksi dari realitas, bukan realitas itu sendiri - red)

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
  4. 4
  5. 5
  6. 6
Mohon tunggu...

Lihat Konten Puisi Selengkapnya
Lihat Puisi Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun