Romantisme saya bukan romantisme picisan ala remaja ababil yang cukup mabuk hanya dengan lirik-lirik lagu band pop jaman sekarang.
Maaf.
Mungkin kata-kata saya terdengar belagu, tapi apa yang harus saya katakan jika Tuhan menitipkan sedikit romantisme kepada laki-laki seperti saya. Sampeyan mau protes?
Tapi ndak usahlah protas-protes... Saya kasih tau sedikit rahasia. Ini cukup antara kita berdua saja ya.. Sampeyan kan kawan saya, jadi saya tidak ragu berbagi sedikit rahasia kepada kawan.
"Rahasia apa Dzir?"
Romantisme.
Kan tadi saya sudah bilang sebelumnya kalao romantisme yang ada dalam diri saya sebenernya ndak ada apa-apanya. Kalau dibandingkan dengan Guru yang ngajarin saya untuk menjadi romantis.
"Siapa guru kamu Dzir?"
TUHAN.
"Weish! Jangan ngawur kamu Dzir!"
Ndak.. saya ndak ngawur. Tuhan adalah Maha Guru. Tuhan adalah Dzat Yang Maha Romantis.