Menjadi seorang pemimpin pembelajaran tentu memiliki tantangan yang tidak sedikit. Di antara tantangan yang harus diselesaikan adalah memutuskan mana yang terbaik di antara dua hal atau lebih.
Jika pilihan yang tersedia di antaraya ada yang hal yang salah atau melanggar hukum maka memutuskan menjadi sesuatu yang tidak susah. Itu Namanya bujukan moral.
Menjadi menarik ketika kita dihadapkan pada beberapa hal yang semuanya benar. Maka seorang pemimpin harus benar-benar matang saat memutuskan.
Inilah yang dinamakan dilema etika. Benar lawan benar. Tidak ada yang salah. Pemimpin yang baik akan dengan sungguh-sungguh menimbang mana yang memberikan kemaslahatan paling banyak.
Keputusan yang diambil tentu saja tidak akan mungkin memuaskan semua pihak yang terlibat. Bisa jadi keputusan yang diambil menyenangkan satu pihak dan membuat kecewa pihak lain.
Ini tentu tidak bisa dihindari.
Tapi sejauh seorang pemimpin memutuskan dengan penuh tanggung jawab dan berdasarkan nilai-nilai kebajikan universal, sejatinya tidak perlu ada yang ditakutkan.
Sebelum memutuskan sesuatu seorang pemimpin harus mengidenitifikasi apakah ada nilai-nilai yang bertentangan atau tidak. Jangan lupakan juga untuk mengumpulkan fakta yang relevan terhadap situasi yang dihadapi.
Semakin banyak fakta yang bisa digali insya Allah keputusan yang dihasilkan juga akan lebih bijak. Perlu dipahami bahwa fakta yang dikumpulkan harus memenuhi tiga syarat yaitu benar, akurat, dan lengkap.
Benar saja tidak cukup. Ia harus didukung dengan tingkat keakuratan yang tinggi dan lengkap atau detail.