Mohon tunggu...
Andi Ardianto
Andi Ardianto Mohon Tunggu... Guru - Guru SD IT Insan Cendekia

Semoga tulisan yang saya hasilkan bisa menjadi amal yang terus mengalir.

Selanjutnya

Tutup

Pendidikan

Guru: Jembatan Kebahagiaan Murid-Muridnya

24 Desember 2023   08:23 Diperbarui: 24 Desember 2023   08:27 45
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Bagikan ide kreativitasmu dalam bentuk konten di Kompasiana | Sumber gambar: Freepik

Suatu ketika saya pernah diprotes salah satu murid terkait cara bicara saya yang dinilainya terlalu cepat. Hal ini berpengaruh pada kemampuan dia menangkap apa yang saya sampaikan.

Dalam pandangan saya sendiri, saat itu, pembicaraan saya sebenarnya sedang. Tidak terlalu cepat apalagi terlalu lambat.

Tapi memang orang yang kita ajak bicara adalah penilai sejati atas apa yang kita ucapkan. Lawan bicara bisa menangkap banyak hal dari kita. Dari makna tersirat sampai juga kecepatan lontaran kalimat.

Tentu saja saya menghargai apa yang mereka sampaikan. Saya berusaha menurunkan kecepatan bicara saya. Mengakomodasi agar keluhan mereka bisa mendapat tempat sebagaimana semestinya.

Ya..

Sebagai guru prinsip bahwa murid adalah aktor utama pembelajaran harus di kedepankan. Merekalah yang sedang belajar dan guru hanyalah jembatan penghubung.

Maka jembatan harus bisa memenuhi kebutuhan siapa saja yang lewat di atasnya.

Saya teringat dengan filosofi Ki Hadjar Dewantara terkait murid. Salah satunya adalah bahwa guru harus menghamba pada murid.

Jangan. Jangan sampai penghambaan ini dimaknai layaknya seorang manusia menyembah Tuhan. Bukan seperti itu pemaknaannya.

Maksud menghamba dalam hal ini adalah bagaimana guru memperjuangkan muridnya dengan utuh. Bagaimana guru memfasilitasi muridnya dengan maksimal.

Ketika guru mampu memperjuangkan dan memfasilitasi muridnya dengan baik maka murid akan merasa dihargai dan dianggap keberadaannya.

Rasa dihargai dan dianggap ini akan memberi kesan mendalam bagi siswa kelak di kemudian hari.

Dalam hatinya akan tumbuh semangat baru bahwa hadirnya dia dalam kegiatan belajar bukanlah pelengkap tapi aktor utama.

Inilah yang kemudian akan melahirkan rasa bahagia dalam belajar. Bukankah tujuan pendidikan, sebagaiman filosofi KHD, adalah mewujudkan kebahagiaan manusia yang setinggi-tingginya?

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
Mohon tunggu...

Lihat Konten Pendidikan Selengkapnya
Lihat Pendidikan Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun