*56% Pemilih Milenial dan Gen Z *
( Tulisan  II)
Oleh : Subhan Alba Bisyri
27 November 2023
Lalu peristiwa apa yang membentuk karakter Generasi Z (Gen Z), yang lahir antara tahun 1997 hingga 2012 itu? , pengalaman apa yang dia punya? Berikut beberapa di antaranya:
Dalam memilih pemimpin bangsa ,Pemilu 2019 dan 2024. Gen Z memiliki kesempatan untuk memilih dalam pemilihan umum. Partisipasi mereka dalam proses demokrasi sangat relevan dan dapat membentuk masa depan negara.
Sebagai Aktivisme Lingkungan. Gen Z aktif dalam isu lingkungan. Mereka terlibat dalam aksi-aksi seperti Fridays for Future dan Earth Hour, memperjuangkan keberlanjutan dan perlindungan lingkungan.
Sangat akrab dengan Perubahan Teknologi. Gen Z tumbuh dengan teknologi digital yang lebih maju. Mereka mengalami perubahan dalam komunikasi, pendidikan, dan pekerjaan karena adopsi teknologi.
Sebagai saksi hidup Krisis Kesehatan. Pandemi COVID-19 menjadi pengalaman yang signifikan bagi Gen Z. Mereka menghadapi tantangan dalam belajar daring, isolasi sosial, dan ketidakstabilan ekonomi.
Pentingnya perayaan dan simbol Kemerdekaan. Peringatan Hari Kemerdekaan Republik Indonesia setiap 17 Agustus adalah momen penting bagi Gen Z untuk memahami sejarah dan dampaknya terhadap masa depan mereka.
Kesenian dan Budaya Pop yang mendunia . Gen Z terlibat dalam budaya pop, musik, dan seni. Mereka berkontribusi dalam menggali dan memperkaya identitas budaya Indonesia.
Semua peristiwa ini membentuk pandangan dan sikap Gen Z terhadap dunia, serta memengaruhi bagaimana mereka berpartisipasi dalam masyarakat dan negara.
*Empat Strategi*
Strategi apa yang dapat mempengaruhi dua generasi tersebut? Generasi Milenial dan Gen Z memiliki peran yang signifikan dalam proses pemilihan umum. Berikut beberapa cara untuk mempengaruhi pemilih dari kedua generasi ini:
Pertama. Pendidikan Politik. Penting untuk memberikan pemahaman yang baik tentang politik kepada generasi muda. Melalui pendidikan politik, mereka dapat memahami proses pemilu, visi misi calon, dan dampak keputusan politik terhadap masa depan bangsa.
Kedua. Media Sosial Gen Z sangat aktif di media sosial. Mempengaruhi mereka melalui platform ini dapat memiliki dampak besar pada pandangan politik dan keputusan mereka. Kampanye yang cerdas dan relevan di media sosial dapat menarik perhatian pemilih muda.
Ketiga. Kreativitas dan Inovasi. Generasi Milenial cenderung berpikir kreatif dan inovatif. Menciptakan kampanye yang menarik, konten visual, dan pesan yang berbeda dapat mempengaruhi mereka secara positif.
Keempat. Isu Lingkungan dan Sosial. Gen Z memiliki kepedulian yang tinggi terhadap isu-isu lingkungan dan sosial. Calon pemimpin yang memperjuangkan keberlanjutan lingkungan dan masalah sosial dapat menarik perhatian mereka.
Kelima.Komunikasi yang Bersahabat: Milenial lebih suka komunikasi yang tidak formal dan lebih bersahabat. Menggunakan bahasa yang mudah dipahami dan menghindari istilah teknis dapat membantu mempengaruhi mereka.
Ingatlah bahwa mempengaruhi pemilih memerlukan pendekatan yang beragam dan konteks yang baik. Semoga pemilu mendatang dapat melibatkan generasi muda secara aktif dalam memilih pemimpin yang ideal untuk masa depan bangsa.
Mengerti , mengadaptasi bahkan mengabulkan keinginan Generasi Milenial dan Gen Z berarti memenangkan pemilu , sekaligus memenangkan masadepan bangsa, karena ditangan dua generasi itulah bentuk Indonesia masa depan.
Awas, jangan salah Mengabulkan keinginan Dua generasi itu, kalau salah? hanya karena ingin suaranya dalam pemilu? Â maka bisa hancurlah Indonesia.
( Subhan Al Bisyri. 27 November 23)
Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H