Dalam adegan tersebut diperlihatkan bahwa Miko dan Ryan sedang menonton program TV bersama-sama. Lalu kemudian muncul pertanyaan dari Miko kepada Ryan "Yan,ini yang jahat ama yang baik yang mana?", hal tersebut lumrah mengingat tidak diperlihatkan program televisi apa yang sedang mereka tonton.
Secara tidak langsung dialog tersebut memantik penonton bertanya acara apa yang Miko dan Ryan tonton. Pertanyaan Miko juga memberikan ekspektasi kepada penonton bahwa mereka sedang menonton film, sebelum akhirnya ekspektasi penonton dipatahkan oleh Ryan dengan menjawab bahwa mereka sedang nonton film.
Disini adegan tersebut diberikan iringan musik yang pada awalnya di pikiran penonton itu merupakan musik pengiring yang dibuat pada proses editing untuk mendramatisir adegan tersebut. Hingga kemudian ekspektasi penonton tersebut kemudian dipatahkan lagi dengan dialog Miko yang mengatakan "Yan, bentar deh. Mendingan ga usah pake lagu", dan diteruskan dengan adegan Ryan yang mematikan speaker mereka.
Raditya Dika juga menerapkan komedi karakter dengan memberikan tiga karakter utama mereka Miko, Ryan, dan Mas Anca karakter yang kuat, sehingga setiap adegan  apapun yang dibuat oleh Radit untuk tiga karakter ini kedepannya dapat dengan mudah dimengerti penonton.
Penerapan komedi karakter juga dilakukan dengan cara pengulangan-pengulangan tingkah laku, gestur, mimik, yang kemudian akan hadir sesering mungkin untuk memberikan informasi kepada penonton bahwa sebuah karakter tersebut memiliki ciri khas yang menjadikan setiap karakter tersebut dapat diidentifikasi dengan mudah setiap kemunculannya.
Pada mockumentary Malam Minggu Miko ini Miko sendiri memiliki ciri karakter yang culun, polos, dan lugu. Sedangkan Ryan di tiap episodenya bisa disimpulkan oleh penonton bahwa ia memiliki sifat yang sok tau.
Dalam pertunjukkan standup comedy sendiri hal seperti ini biasa dilakukan oleh para komika dengan kekuatan act out yaitu penambahan gerakan yang bertujuan untuk memperkuat cerita.
Penggunaan hiperbola sendiri tidaklah semudah yang dikira, karena jika tidak pas dalam penggunaannya, adegan yang ditampilkan akan tergolong absurd.
 6. KESIMPULANÂ