3. Pengembangan Infrastruktur
Pembangunan infrastruktur seperti jaringan pipa gas, jalan, dan fasilitas pemrosesan perlu dipercepat untuk mendukung pengembangan sektor ini.
4. Penguatan Regulasi
Regulasi yang jelas dan mendukung pengembangan migas non-konvensional diperlukan untuk memberikan kepastian hukum bagi investor.
5. Pelatihan SDM
Program pelatihan dan pendidikan untuk meningkatkan kapasitas SDM di bidang migas non-konvensional harus menjadi prioritas. Perguruan tinggi dan pusat pelatihan migas dapat bekerja sama dengan perusahaan migas untuk menyediakan program ini.
6. Pengelolaan Lingkungan
Teknologi yang lebih ramah lingkungan harus diterapkan untuk mengurangi dampak negatif terhadap ekosistem. Selain itu, keterlibatan masyarakat lokal dalam pengawasan proyek dapat meningkatkan transparansi dan akseptasi.
Masa Depan Migas Non-Konvensional di Indonesia
Dengan potensi cadangan yang besar, migas non-konvensional dapat menjadi salah satu pilar utama energi nasional di masa depan. Namun, keberhasilan pengembangan sektor ini sangat bergantung pada kemampuan Indonesia untuk mengatasi tantangan yang ada.
Peran pemerintah sebagai pengambil kebijakan sangat penting dalam menciptakan ekosistem yang mendukung, baik melalui regulasi, insentif, maupun pengembangan infrastruktur. Di sisi lain, kerja sama antara perusahaan migas, akademisi, dan masyarakat juga menjadi kunci dalam memastikan pengembangan migas non-konvensional yang berkelanjutan dan bertanggung jawab.
Sebagai salah satu negara dengan potensi migas non-konvensional terbesar di dunia, Indonesia memiliki peluang besar untuk menjadi pemain utama di sektor ini. Dengan pendekatan yang tepat, migas non-konvensional dapat menjadi solusi untuk memenuhi kebutuhan energi nasional sekaligus mendukung pembangunan ekonomi jangka panjang.