Mohon tunggu...
Alan Wira Pramana
Alan Wira Pramana Mohon Tunggu... Freelancer - Mahasiswa

Menulis sejarah/Opini tentang kebijakan publi/

Selanjutnya

Tutup

Ruang Kelas

Tinjauan Historis pada Film Purple Sunset Tahun 2001

29 Juli 2024   13:18 Diperbarui: 29 Juli 2024   15:16 65
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Ruang Kelas. Sumber Ilustrasi: PAXELS

Film Purple Sunset merupakan sebuah film sejarah yang melatarbelakangi tentang perisitiwa peperangan antara Uni Soviet dan Jepang pada tanggal 9 Agustusu 1945. Dalam film ini terdapat 3 orang berperan yang menjadi tokoh utama yang pertama Nadja seorang tentara merah berpangkat Letnan Dua, kedua seorang warga biasa bewarga negara Tiongkok bernama Yang yang ditawan oleh Jepang dan yang ketiga adalah seorang relawan atau warga Jepang yang dijadikan tentara garis depan atas wajib militer yang diberlakukan negara Jepang bernama Akibako. Film ini didasari atas pengakuan kedua tokoh, yakni yang menjadi Nadji dan Yang waktu itu ketika bertemu pada saat berkecamuk peperangan antara Uni Soviet dan Jepang.

Darisitulah kita berangkat tentang bagaimana kisah cerita yang dibeberkan atas kedua tokoh tersebut yang berujung pada pembuatan film ini, serta kita ingin menguliti dan mengupas film ini beserta Historis nya untuk dapat menyimpulkan atas film ini apakah dapat dijadikan sebagai referensi serta pembelajaran sejarah kedepannya. Terkadang film yang bertakjub sejarah mengalami perubahan ketika proses pembuatan script dalam film untuk dapat menambah efek dramatisasi sehingga para penonton mengalami sensasi menonton film Purple Sunset ini.

Maka oleh sebab itu, harus terdapat pengulasan untuk meninjau bagaimana situasi ketegangan, keadaan peristiwa di film Purple Sunset dengan peristiwa aslinya, hal ini agar supaya film ini bisa menjadi film sejarah yang dapat mendapatkan gambaran yang nyata atas jalannya suatu yang disuguhkan oleh film tersebut.

Dalam isi dari film Purple Sunset yang digarap pada tahun 2001 memiliki scene yang mana menguatkan efek dramtisasi. Yang yaitu seorang tawanan Tiongkok pada awal film yang mana ia terselamatkan oleh pasukan Uni Soviet dari pembataian yang dilakukan Jepang dan ketika sudah selamat penonton dibalik flasback yang mana Yang merasakan kepedihan yang mendalam atas invasi Jepang ke Tiongkok serta ditambah pembantaian membabi buta kepada warga sipil yang tidak bersalah.

Dilanjut dengan efek Yang, Nandji dan gadis asal jepang yang bernama Akibako yang sedang mengalami perjalanan menyusuri hutan tanpa perbekalan hanya mengandalkan makanan dari hutan. Dalam film ini hutan yang disusuri oleh mereka bertiga untuk ke markas Uni Soviet sangatlah tidak ada tanaman yang banyak dimakan serta tidak ada hewan buas meskipun berada dihanya di scene Nandji sedang menyusuri bukit terjadi badai sehingga ia tersesat untuk kembali pada Yang dan Akibako. Pada akhirnya mereka bertemu dan saling berpelukan melepas kehangantan mereka bertiga dalam menghadapi survival di hutan serta situasi perang. Terdapat juga emosi sedih bercampur tidak tega ketika Akibako menodongkan pistol pada Yang dan Nandji ketika mengetahui negara Jepang menyudahi perang ini dengan kekalahan. Namun, Akibako tidak menyadari bahwa pistol yang dibawa pelurunya telah dipretelin oleh Yang.

Pada dasarnya efek dramatisasi didalam isi suatu film bukan hal yang istimewa tetapi sudah menjadi yang menjadi hal yang lumrah agar film yang dibuat oleh sutradara mendapatkan keuntungan yang besar dari menariknya isi film yang banyak dihiasi oleh dramatisasi dalam hal ini kita spesifikkasikan film sejarah yang juga terdapat perubahan dari sejarah utuh sampai tahap pembuatan film.

Purple Sunset dalam bahasa Inggris berarti matahari terbenam yang bewarna ungu merupakan bahasa kiasan dalam menggambarkan kobaran perang yang terjadi antara Uni Soviet pada Agustus menyatakan perang terhadap Jepang sehingga pada saat itu membuat mental dan kekuatan Jepang terpecah pada dua front, US dan Uni Soviet.

Dalam isi film ini menjelaskan tentang awal mula bagaimana Uni Soviet masuk menghadapi Jepang pada front Pasifik. Dimulai dari 'perundingan Postdam' yang mengakibatkan Uni Soviet terseret masuk ke dalam Perang Pasifik. Setelah Stalingrad berhasil jatuh ke 'tentara merah' dan membuat pasukan Nazi kembali ke Berlin, Stalin pada saat itu mulai menyusun pasukan yang mana berakhir pada bulan Agustus Uni Soviet menyatakan perang dan meng-invasi Manchuria yang diduduki oleh Jepang pada saat itu.

Terjadilah penyerbuan besar-besaran oleh 'tentara merah' dengan jutaan pasukan menyerang pasukan Jepang di Manchuria. Invasi ini berhasil dilakukan melalui lima jalur penyerangan yang dilakukam oleh tentara merah dalam menyerang Manchuria ada dari melalui negara Mongolia, dari wilayah atas Manchuria dan sebagainya. Membuat pasukan Jepang pada saat itu rontok mentalnya atas gelombang pasukan yang berjumlah jutaan menyerang di segala sisi.

Didalam film ini juga pengangkatan sebuah tawanan yang mana tawanan itu berasal dari Tiongkok. Pada masa invasi Jepang ke Tiongkok dan Korea, pasukan Jepang pada saat itu sangat sadis mereka tidak segan membantai dan memperbudak menjadi tawanan yang berasal dari Tiongkok dan Korea. Kedua negara ini memiliki sejarah yang pedih atas hal itu. Bahkan, tidak dapat dipungkiri bahwa korban jiwa sipil yang dibantai tanpa manusiawi sangatlah berjumlah jutaan nyawa hilang yang membuat kedua negara ini sangat membenci atas perlakukan Jepang yang membantai warga sipil yang tidak berdosa.

Ada hal yang menarik dari film ini pada scene akhir-akhir ditunjukkan bahwa tentara Jepang pada setelah mengetahui negaranya kalah perang mereka merasa bahwa hal ini merupakan sangat memalukan bagi tentara sehingga banyak sekali tentara yang bunuh diri atau harakiri atas kalahnya Jepangnya karena mereka harus menanggung malu atas kekalahan Jepang ini disamping militer juga warga Jepang yang berada di Manchuria banyak yang bunuh diri karena malu untuk kembali ke negaranya serta mereka bingung juga untuk pergi ke negaranya sebab para tentara telah banyak yang bunuh diri dan takut untuk pergi ke tentara sekutu.

Akan tetapi, pada perjalanannya pihak Uni Soviet berinisiatif untuk memulangkan warga Jepang dan tentara yang telah meucuti sejantanya untuk kembali ke negaranya dengan selamat tanpa ada penahanan yang dilakukan Uni Soviet untuk para warga sipil dan tentara Jepang yang menyerah untuk pulang ke negaranya.

Darisitulah kita mulai analisis antara film dengan sumber primer yang ada untuk dapat melihat fenomena situasi secara utuh dan film tersebut tidak terlalu melenceng dilihat pada awal mulainya invasi Uni Soviet memang invasi tersebut dilakukan pada tanggal 8 Agustus 1945, tepatnya malam hari , deklarasi itu dilakukan oleh Menteri Luar Negeri Uni Soviet Vyacheslav Molotov yang menyatakan perang terhadap Jepang dan tidak terikat lagi pada perjanjian sebelumnya (Mukthi, M.F, 2020). Hal inilah yang membuat Jepang pada saat itu sedikit cemas dan terpojok dari deklarasi Uni Soviet ini membuat pasukan Jepang harus menghadapi dua front dimana di Pasifik menghadapi Amerika dan di Manchuria menghadapi Uni Soviet. Jepang pada saat itu mulai menghitung kekuatan dimana mereka harus memberlakukan wajib militer untuk menghimpun kekuatan menghadapi dua front tersebut.

Uni Soviet memang pada saat itu didesak oleh Inggris dan Amerika untuk ikut serta dalam 'Perang Pasifik'. Namun, hal itu dihiraukan karena Stalin ingin berfokus menghadapi Nazi setelah kekalahan Hitler, barulah Stalin menyusun keakuatan dan ikut andil dalam 'perang pasifik' dalam Konfrensi Postdam (Mukthi, M.F, 2020). Pada dasarnya Uni Soviet pada saat itu ingin menghadapi Nazi dulu, dimana ketika akhir kekalahan Hitler barulah Stalin akan bergabung dalam Perang Pasifik. Hal itu disebabkan Stalin ingin berfokus untuk mengakhiri karir Hitler di  wilayah Eropa serta balas dendam apa yang telah dilakukan pasukan Hitler kepada rakyat Uni Soviet.

Manchuria pada saat itu diisi oleh orang-orang Jepang yang bermigrasi dari pulau Jepang, beberapa tahun mereka hidup dengan damai dan tentram disana. Suasana itu berubah ketika Uni Soviet menyatakan perang terhadap Jepang, mengakibatkan para anak-anak muda yang berusia di atas 15 tahun ke atas dipaksa wajib militer untuk menghadapi Uni Soviet dan Amerika di garis depan. Para warga Jepang disana pun mulai bermigrasi untuk pulau ke Jepang lagi. Penyerangan Uni Soviet dalam beberapa hari mengalami kondisi baik dimana dalam kurun waktu 10 hari mereka telah merobek garis pertahanan Jepang dan mengalahkan pasukan Kwantung (Egorov, Boris, 2023).

Pada saat itu Jepang sangat terpukul karena bom atom dijatuhkan tetapi hal itu tidak membuat Jepang putus asa, mereka mulai memperkuat posisi untuk menghadapi sampai darah penghabisan tetapi disisi lain Uni Soviet pun menyatakan perang dan hanya beberapa hari saja menimbulkan korban jiwa yang sangat banyak yang membuat para petinggi Jepang sudah putus asa karena serangan Uni Soviet. (Nasution, Maymunah, 2020), Dewan Perang Jepang pada saat itu ngotot untuk tidak menyerah dan akan melawan Amerika. Namun, nahas mereka dipecah menjadi dua front yang dimana mereka menghadapi Uni Soviet di Manchuria setelah mereka menyatakan perang. Kegigihan petinggi Jepang mulai sirna dan Kaisar Hirohito pun mengusulkan penyerahan setelah melihat peperangan di Manchuria bahwa dalam dua hari pasukan Jepang tewas sebanyak 850 jiwa dan yang membuat mereka terpukul pasukan Jepang di Manchuria dipukul mundur oleh 'tentara merah' dalam beberapa hari saja (Nasution, Maymunah, 2020). Mengakibatkan tak ada jalan lain selain menyerah pada sekutu.


Dalam film tersebut peperangan yang terjadi sangatlah singkat, sebab mereka melarikan diri ke hutan, mereka berlari kehutan karena mereka kekurangan logistik peperangan dan mereka bukan dari negara yang sama, tetapi ada satu prajurit perempuan Uni Soviet yang ingin basecampnya  agar selamat. Bukan hanya itu saja, mereka tidak melewati jalan-jalan yang pasti akan digunakan pertempuran sehingga mereka memilih hutan serta jalan-jalan yang diluar dari tempat pertempuran. Jika kita cock dengan sumber-sumber yang ada terkait peperangan Manchuria, memang peperangan itu relatif sangatlah singkat. Disebabkan, pada saat itu Uni Soviet mengerahkan jutaan tentara dan peralatan tempur dengan jumlah besar, ditambah ketika Jepang sedang habis-habisan kekuataannya di Perang Pasifik sehingga ketika Uni Soviet meng-invasi, mereka tidak dapat berkutik, karena mereka harus membagai kekuatan tempurnya pada dua front yang membuat mental pasukan mereka menurun.

Didalam film itu digambarkan bahwa tentara Jepang yang sedang bertempur ketika Kaisar Hirohito mengumumkan penyerahan kekalahan kepada sekutu, mereka sangat terpukul dari berita yang disiarkan di radio tersebut, sebab mereka sangat menjujung tinggi marwah malu sehingga banyak sekali para prajurit serta warga sipil yang berada di Manchuria pada saat itu melakukan Harakiri . Orang Jepang memang sangat tidak diragukan lagi terkait menjujung tinggi rasa malu, darisini bisa kita lihat bahwa orang Jepang banyak bunuh diri dan putus-asa karena kekalahan negaranya, mereka lebih baik mati daripada harus menanggung malu. Disisi yang lain, prajurit Jepang yang sangat patriotik sekali, terdapat beberapa kebusukan apa yang dilakukan selama invasi ke berbagai negara di Asia, contohnya Tiongkok dan Korea. Tentara Jepang pada saat meng-invasi Korea dan Tiongkok banyak sekali melanggar HAM, yang tak lains seperti genosida tanpa pandang bulu, eksperimen ilegal yang dijadikan percobannya adalah manusia, pemerkosaan dan sebagainya. Hal ini sudah dibuktikan oleh beberapa peneliti yang meneliti tentang peristiwa kejahatan perang yang dilakukan oleh Jepang dikedua negara tersebut dan memang terbukti bahwa Jepang telah melakukan kejahatan Perang. Ditambah dengan permintaan maaf serta santunan kompensasi terhadap orang yang menjadi korban kebrutalan mereka pada Perang Dunia Kedua dari Perdana Menteri Jepang pada sekitar tahun 1950-an.

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
Mohon tunggu...

Lihat Konten Ruang Kelas Selengkapnya
Lihat Ruang Kelas Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun