Mohon tunggu...
Alan Maulana
Alan Maulana Mohon Tunggu... Mahasiswa - Manusia

Fiksi

Selanjutnya

Tutup

Cerpen Pilihan

Hidup Segan Mati pun Tak Kenyang

19 Oktober 2022   00:47 Diperbarui: 19 Oktober 2022   07:24 604
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
 gambar: doc. pribadi

"Kenapa kau bertanya seperti itu? Jelas aku bukan Tuhan. Aku tidak bisa menghitung kebaikan dan keburukanmu. Itu tergantung amal dan perbuatanmu di dunia"

"Sepertinya, tidak! Sedih sekali!"

"Kenapa begitu?"

"Karena, sebagian dari hakku dikorupsi oleh cacing tanah kuburan"

"Sadis sekali, bahkan, di liang lahat pun tetap saja ada koruptor"

   Pria itu tertawa terbahak-bahak. Dr. Thomas senang bisa membuatnya tertawa kembali. Tugasnya menjaga pasien agar tetap tersenyum sudah terlaksana dengan baik. Akan tetapi, setelah beberapa saat kemudian ia berpikir, ia jadi ingat kejadian sebelumnya. Saat Dr. Thomas baru saja bangun tidur.

"Tunggu! Kamu belum menjawab bagaimana caramu masuk ke ruanganku. Bagaimana kamu bisa masuk?"

"Sebenarnya aku ini sudah mati, Dok! Hahahaa."

Dr. Thomas terbelalak. Tubuhnya jatuh ke lantai. Kedua satpam yang diperintahkannya untuk menangkap pria berkepala plontos baru datang setelah ia bangun kembali.

"Aku di mana?" ujarnya.

"Bapak sudah tertidur di ruangan selama 3 hari" jawab kedua satpam.

"Ke mana perginya pria botak itu?" 

"Botak siapa, Pak? Tidak ada orang di sini"

"Berarti tadi hanya mimpi? Sial!" 

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
  4. 4
Mohon tunggu...

Lihat Konten Cerpen Selengkapnya
Lihat Cerpen Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun