Mohon tunggu...
Alan Budiman
Alan Budiman Mohon Tunggu... profesional -

Pemilik akun ini pindah dan merintis web baru seword.com Semua tulisan terbaru nanti akan diposting di sana. Tidak akan ada postingan baru di akun ini setelah 18 November 2015.

Selanjutnya

Tutup

Sosbud Artikel Utama

Rokok: Kreatif Karena Dibatasi, Menginspirasi Meski Dibenci

1 Maret 2015   16:17 Diperbarui: 17 Juni 2015   10:19 365
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Bagikan ide kreativitasmu dalam bentuk konten di Kompasiana | Sumber gambar: Freepik

[caption id="attachment_400292" align="aligncenter" width="500" caption="Shutterstock/Admin"][/caption]

Bagi perokok, merokok adalah sesuatu yang menenangkan, menyenangkan dan membuat inspirasi serta kreatifitasnya bergerak lebih lancar. Namun karena merokok pulalah orang di sekelilingnya merasa terganggu, termasuk saya yang tidak mengerti atau merasakan nikmatnya merokok setelah beberapa kali mencoba. Jadilah saya tidak merokok.

Orang merokok dan tidak merokok punya pandangan dan persepsi berbeda. Perokok merasa nyaman, tenang, kreatif dengan merokok dan yang tidak merokok merasa terganggu. Kenyataanya seperti itu.

Namun saya tidak ingin membahas kenyataan tersebut karena sepertinya akan tetap seperti itu. Saya tertarik dengan iklan-iklan rokok yang inspiratif dan jauh lebih berkualitas dari iklan produk lainnya.

Seperti diketahui, iklan rokok tidak diperbolehkan memperlihatkan rokoknya. Namun kekangan seperti ini justru membuat perusahaan rokok menampilkan iklan yang sangat inspiratif dan layak tonton dibanding mayoritas iklan produk lain.

Kita ingin bebas untuk liar

Namun jangan pernah lupa

Kita adalah manusia

Adegan saat pengendara motor tidak sengaja menabrak spion mobil, lalu dia berhenti dan menuliskan permintaan maaf beserta nomer yang bisa dihubungi dan siap untuk mengganti. Setelah itu dia berjalan meneruskan perjalanan bersama teman-teman.

Saat melihat iklan ini semalam, saya rasa luar biasa sekali pesan yang ingin disampaikan. Andai produk lain juga dibuat seserius ini, mungkin iklan tidak lagi membosankan. Iklan rokok ini menyinggung contoh nyata yang sering terjadi. Saya yakin ada banyak orang mengalami hal ini, spion patah, kaca lecet atau pecah, mobil kegores dan sebagainya. Namun semua kejadian tersebut tidak pernah diketahui siapa pelakunya. Pelakupun dengan tanpa rasa bersalah menghilang begitu saja. Sekalipun ini hanya iklan, saya yakin ada dampak positif bagi penonton.

Satu lagi iklan rokok dengan tagline "arti sebuah kesuksesan". Dalam iklannya, ada seorang pengusaha yang datang melihat-lihat lokasi pulau dan berniat untuk membangun penginapan megah. Saat memegang design bangunan, si pengusaha ini melihat kura-kura kecil lewat di depannya. Lalu rencana membangun penginapan mewah itupun digagalkan dengan hanya membuat saung-saung alami.

Iklan ini sangat nyata dan menyinggung lebih banyak ketimbang iklan pertama. Kita banyak mendengar dan membaca perusakan alam hanya untuk kepentingan bisnis. Pepohonan disulap menjadi bangunan dan membuat hewan-hewan di dalamnya harus pindah tempat atau mati. Bagi saya ini sangat inspiratif dan luar biasa.

Dari iklan rokok ini juga kita bisa belajar arti dari sebuah keterbatasan. Saat iklan rokok dibatasi dengan aturan ketat, dia bisa keluar dengan iklan yang menginspirasi dan bermanfaat bagi banyak penonton.

Dalam banyak kesempatan kitapun sering merasakanya bukan? Misal karena tidak punya motor, maka memilih jalan kaki ke kampus. Saat berjalan itu kadang kita berpikir banyak hal, belajar dan mengetahui teman-teman yang peduli dan mau memberi tumpangan. Lebih siaga mengatur waktu agar tak telat dan seterusnya.

Saat ingin pulang ke kampung halaman namun dana terbatas, kita kreatif mencari tiket promo dengan rajin melihat website maskapai penerbangan, aktif mencari program mudik gratis oleh pemerintah maupun perusahaan. Teman-teman biasa membeli tiket seharga 3-5 juta sekali terbang menjelang lebaran, tapi saya bisa dapat seharga 500-1 juta meskipun pesawatnya sama (beda tanggal dan jam penerbangan).

Oke dua contoh tersebut adalah pengalaman pribadi. Jika salah satunya tidak pernah dialami oleh teman-teman, silahkan direnungkan sendiri keterbatasan seperti apa yang pernah kalian alami dan membuat diri lebih kreatif mencari jalan keluar. Saya yakin kalian pernah mengalami serangkaian keterbatasan.

Keterbatasan bukanlah musibah, Tuhan hanya ingin kita lebih kreatif dalam berpikir dan bertindak. Andai saya tidak dibatasi, mungkin saya tidak akan tau siapa saja teman-teman yang sangat peduli dan sering memberi tumpangan dan siapa saja yang acuh dengan tetap melaju bersama sapaan klakson. Saya mungkin juga akan terhenyak dan tidak percaya jika ada orang bisa beli tiket mudik hanya 500-1 juta padahal biasanya 3-5 juta.

Bagaimanapun keterbatasan itu tidak menyenangkan. Kita tentu senang sekali jika untuk beli tiket tak perlu cari promosi, datang saja ke bandara dan beli on the spot. Cukup keluarkan kartu debit tanpa perlu pusing dengan nominal yang perlu dikeluarkan. Kita pasti lebih suka naik taksi daripada sesak-sesakan dan ganti-ganti transportasi dari angkot ke angkot atau bus ke kereta untuk mencapai suatu lokasi.

Tapi keterbatasan membuat kita belajar, menjadikan kita tau banyak hal.

Menginspirasi Meski Dibenci

Iklan rokok tetap menginspirasi dan tidak menyindir-nyindir pembenci rokok. Mereka datang dengan damai bersama tagline dan kalimat yang memikat serta inspiratif. Talk less do more, taklukkan tantanganmu, totalitas sebuah kualitas, kesuksesan adalah sebuah keyakinan, dan banyak lagi.

Bahkan meski pemerintah mewajibkan meletakkan peringatan bahaya merokok dan gambar menyeramkan, perusahaan rokok menerima dengan lapang dada. Mereka tetap membuat iklan dengan kualitas yang sangat baik bahkan meski iklannya hanya boleh tayang malam hari. Bandingkan dengan iklan lainya yang cenderung lebay tanpa manfaat, diulang-ulang dan membuat kita jengah, muak.

Saat menuliskan ini saya sedang merenungkan iklan rokok. Belajar untuk tetap bermanfaat dan inspiratif, meskipun ada (banyak) yang tidak suka secara pribadi. Buat teman-teman yang lain juga bisa ikut merenungkan. Kita mungkin punya banyak haters dengan alasan beragam, namun satu hal yang harus kita ingat adalah: katakanlah yang benar sekalipun itu pahit (qulil haqqa walau kaana murron).

Orang lain silahkan tersinggug karena ditegur, kita tak perlu sensi saat dicaci. Karena saat orang tidak bisa menjawab opini dengan opini, berarti mereka memang berpendapat salah. Lalu jawabanya adalah cacian dan menyerang pribadi penulis karena sudah tidak punya bahan untuk membantah.

Dari keterbatasan kita belajar lebih kreatif dan berpikir aktif. Dari cacian dan sikap tidak menyenangkan kita belajar sabar untuk tumbuh menjadi dewasa dan bijaksana namun tetap inspiratif dan bermanfaat bagi sesama. Tetap fokus pada rel kehidupan sendiri.

Have a nice weekend...

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
Mohon tunggu...

Lihat Konten Sosbud Selengkapnya
Lihat Sosbud Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun