Mohon tunggu...
Alan Giovanni
Alan Giovanni Mohon Tunggu... Wiraswasta - Pedagang Kaki Lima

Hobi minum kopi, nonton film Sejarah Islam dan membaca buku puisi dan buku buku agama.

Selanjutnya

Tutup

Puisi Pilihan

Nyawa Setipis Organza

8 Mei 2023   22:14 Diperbarui: 8 Mei 2023   22:18 95
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Puisi. Sumber ilustrasi: PEXELS/icon0.com

Saat itu saya di bonceng oleh almarhum bapak saya dari Magelang ke Bandung dengan menggunakan motor bebek.

Kecelakaan terjadi di Jalan Raya Purworejo - Magelang, kami tertabrak bus pariwisata yang hendak ke Borobudur.

Saya terpental ke tengah Jalan Raya, sementara almarhum bapak saya mendarat ke gundukan pasir yang empuk.

Almarhum bapak saya tidak mengalami luka sedikitpun, sementara saya patah tulang kaki kanan, dan pendarahan hampir seluruh organ dalam.

Puisi ini untuk para dokter ahli bedah tulang, ahli bedah organ dan para perawat di RSUP. Dr. Sardjito Yogyakarta yang telah berdedikasi dengan segenap tenaga menyelamatkan saya dari maut.

Selain, memberikan perawatan, obat, dan suplemen mereka pun melakukan pendekatan humanis ke setiap pasiennya termasuk saya.

Saya ucapkan terimakasih kepada bapak dokter dan para perawat. Jika kalian masih hidup, semoga sehat selalu, berkah dan sejahtera. Aamiin.

Sindangkerta, 08-05-23

Alan Reis (AR)

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
  4. 4
Mohon tunggu...

Lihat Konten Puisi Selengkapnya
Lihat Puisi Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun