Mohon tunggu...
Wahid MaulanaAhsan
Wahid MaulanaAhsan Mohon Tunggu... Foto/Videografer - Mahasiswa

hobi buat video dan nulis

Selanjutnya

Tutup

Cerpen Pilihan

Ayah Izinkan Aku Belajar

30 Maret 2023   19:00 Diperbarui: 30 Maret 2023   19:08 264
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Bagikan ide kreativitasmu dalam bentuk konten di Kompasiana | Sumber gambar: Freepik

Karna kakaknya memaksanya untuk bertemu, Kelvin harus membatalkan live di youtubenya padahal hari ini jadwalnya Live Push Rank istilah kata 'meningkatkan peringkat sampai puncak yang tertinggi dalam sebuah game'.

"Jadi gini vin, ini demi anakku yang tercinta yaitu An'im vin" Ujar Alan mengawali pembahasan.

Kelvin mendengarkan curhatan Alan tentang Anaknya yang suka belajar, dan juga idenya untuk menitipkan kepadanya, dengan tekad yang kuat Kelvin mengiyakan permintaanya, berharap dengan ini An'im menjadi lebih suka Ngegame dan mengurangi belajar.

...

                Hari pertama An'im berada di rumahnya pamannya sangat risih ia tidak boleh membawa satu pun buku pelajaran yang hanya di bawa hanya pakaian dan satu buah ponsel untuk ngegame.

"Udah im mulai hari ini kamu jangan belajar ya, kita fokus naikkan rankmu im, aku yakin kalo rankmu tinggi pasti ayahmu bangga" Ujar Kelvin menyemangati An'im.

An'im merasa sangat kesal dengan kelakuan ayahnya, tapi sisi lain ia tidak bisa melakukan apa-apa, yang ia rasakan saat suatu yang membuatnya bahagia terus terhalang itu seperti 'Berjarak tapi dengan diri sendiri', ia lebih memaklumi takdir tidak berpihak kepadanya, dari pada kebahagiaan tidak berpihak kepadanya.

Pagi itu an'im di bangunkan oleh kelvin guna latihan pertamanya sebelum itu memulainya ia melakukan ritual pembukaan guna menyakinkan tekadnya

"Laki-laki harus ngegame" Ujar Kelvin

"Siap" Jawab An'im

"Biar keren"

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
  4. 4
  5. 5
  6. 6
  7. 7
  8. 8
Mohon tunggu...

Lihat Konten Cerpen Selengkapnya
Lihat Cerpen Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun