Mohon tunggu...
Taufik Alamsyah
Taufik Alamsyah Mohon Tunggu... Guru - Buruh Kognitif
Akun Diblokir

Akun ini diblokir karena melanggar Syarat dan Ketentuan Kompasiana.
Untuk informasi lebih lanjut Anda dapat menghubungi kami melalui fitur bantuan.

Seorang tenaga pengajar yang hanya ingin mencurahkan pemikiran dan emosional dalam diri ke ranah tulisan.

Selanjutnya

Tutup

Ilmu Sosbud Pilihan

SMA Negeri 34 Jakarta dan Kaderisasi Badan POM Goes to Community

28 Desember 2023   21:29 Diperbarui: 28 Desember 2023   21:37 99
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.

Apakah jika membeli suatu bahan makanan, obat, suplemen kesehatan, kosmetik, dan pangan olahan langsung menuju ke kasir dan membayarnya? Atau, bertanya dan melihat-lihat terlebih dahulu komposisi yang ada dibalik barang tersebut? Yap, proses maraknya pemalsuan sampai penyalahgunaan dari bahan makanan, obat, suplemen kesehatan, kosmetik, dan pangan olahan, tidak sedikit yang mungkin kita lihat dan nonton di kanal berita maupun media sosial. Kerugian yang diterima masyarakat karena kecurangan akan perbuatan yang tercela dan kriminal tersebut bukan hanya secara materil tapi juga imateril.

Bagaimana tidak, harapan masyarakat untuk dapat sehat, sembuh, dan terlihat menawan bisa jadi terbalik pengkondisiannya karena ulah dari para oknum tertentu tersebut. Oleh sebab itu, Badan POM (Pengawas Obat dan Makanan) sebagai Lembaga Pemerintah Non Kementerian (LPNK) yang menyelenggarakan urusan pemerintahan di bidang pengawasan Obat dan Makanan mempunyai misi salah satunya adalah Membangun SDM unggul terkait Obat dan Makanan dengan mengembangkan kemitraan bersama seluruh komponen bangsa dalam rangka peningkatan kualitas manusia Indonesia.

Salah saru program Badan POM adalah "Badan POM Goes to Community". Apa yang dimaksud dengan Badan POM Goes to Community? Badan POM Goes to Community merupakan kegiatan yang melibatkan lintas sektor dan komunitas Masyarakat seperti organisasi sosial kemasyarakatan, organisasi profesi, perguruan tinggi, sekolah dan lain-lain untuk membentuk Penyuluh/Kader Obat Bahan Alam, Suplemen Kesehatan dan Komestik Aman sehingga mampu menjadi spokesperson BPOM dalam KIE Keamanan dan manfaat Obat Bahan Alam (0BA), Suplemen Kesehatan (SK) dan Kosmetik (KOS) di masyarakat.

Nah, dari program tersebut Badan POM mengundang beberapa sekolah salah satunya adalah SMA Negeri 34 Jakarta sebagai kader untuk meneruskan dan menyebarluaskan ilmu, pengetahuan, dan pengalaman kepada keluarga, sahabat, teman-teman sekolah, dan masyarakat mengenai bahan makanan, obat, suplemen kesehatan, kosmetik, dan pangan olahan. "Badan POM Goes to Community" adalah inisiatif yang diluncurkan oleh Badan Pengawas Obat dan Makanan (Badan POM) Indonesia untuk lebih mendekatkan diri dengan masyarakat. Inisiatif ini bertujuan untuk meningkatkan pemahaman masyarakat tentang pentingnya keamanan, kualitas, dan efektivitas produk farmasi, makanan, dan obat tradisional.

Nah, manfaat dari Badan POM Goes to Community adalah konsumen yang cerdas, manusia yang bermanfaat, dan yang pasti juga dapat meningkatkan jiwa-jiwa enterpreneur skills. "Badan POM Goes to Community" juga menjelaskan hal-hal mulai dari dasar seperti Jenis-jenis komoditi yang diawasi oleh Badan POM yaitu obat, bahan obat, narkotika, psikotropika, prekursor, zat adiktif, obat bahan alam (obat tradisional), suplemen, kesehatan, kosmetik dan pangan olahan.

Badan POM juga mempunyai spirit etos kerja sebagai pondasi untuk bekerja epada negara, bangsa, dan Masyarakat Indonesia yaitu "PIKKIR" kepanjangan dari Profesional (mementingkan objektivitas dan komitmen tinggi), Integritas (konsistensi dan menjunjung nilai- nilai luhur), Kerja Sama (mengutamakan keterbukaan dan komunikasi yang baik), Kredibel (dapat dipercaya masyarakat), Inovatif (dapat beradptasi dengan banyak perubahan masyarakat), Responsif (antisipatif dan cepat tanggap untuk menanggapi masalah).

Badan POM mempunyai peran yang sukup krusial dengan mengemban tugas Pengawasan obat dan makanan di peredaran, Pemberdayaan masyarakat, dan mendukung kemandirian peluang usaha. Upaya Badan POM dalam menjaga stabilitas kesehatan tidak akan tercapai tanpa adanya 3 pilar yaitu pemerintah sebagai fundamental actor yang fokus pada bagian pengawasan dan pengecekan produk sebelum maupun sesudah produk diedarkan, industry juga turut menjaga mutu, manfaat, dan khasiat harus bisa dijamin dari pihak industri dengan menerapkan Cara Pebuatan Obat yang Baik dan terakhir adalah masyarakat sebagai konsumen, cerdas dalam memilah produk yang akan dikonsumsi dari informasi dan komposisi mengenai produk tersebut.

"Badan POM Goes to Community" juga memberikan pemahaman mengenai Sistem Pengawasan Badan POM. Secara garis besar pengawasan BPOM dibagi menjadi 2 tahap pada pengedaran produk

1. Pre-Market Evaluation

Adalah pengawasan produk sebelum beredar untuk memasikan pemenuhan standar keamanan, mutu, manfaat, dan khasiat setiap produk yang akan diedarkan

Terdapat 3 fungsi pada tahap ini

a. Fungsi standarisasi : mencakup penyusunan regulasi dan kajian di bidang

obat dan makanan yang melibatkan pakar dan juga tenaga ahli

b. Fungsi sertifikasi : harus ada penerapan cara pembuartan yang baik

sebelum produk bisa didaftarkan untuk menjamin kemaksimalan sarana produksi

c. Fungsi registrasi : proses evaluasi dan penilaian untuk memastikan

keamanan produk sebelum bisa diedarkan pada Masyarakat

2. Post-market evaluation

Adalah pengawasan produk setelah dan/atau selama beredar untuk memastikan segala kandungan produk tetap sesuai dengan apa yang didaftarkan dan telah lulus Pre-Market Evaluation

inisiatif "Badan POM Goes to Community" mewakili strategi proaktif untuk menjembatani kesenjangan antara otoritas pengatur dan masyarakat umum. Secara tradisional, badan pengatur mungkin terkesan jauh dan birokratis, sehingga berpotensi menimbulkan kurangnya pemahaman di kalangan masyarakat mengenai pentingnya standar keamanan dan kualitas produk.

Keberhasilan "Badan POM Goes to Community" dapat diukur dari meningkatnya kesadaran masyarakat akan pentingnya menggunakan produk yang aman dan terdaftar. Selain itu, melacak penurunan kasus terkait konsumsi produk yang tidak aman akan menjadi indikator kemanjuran inisiatif ini. Seiring kemajuan inisiatif ini, penting untuk mempertimbangkan skalabilitas dan keberlanjutannya. Menciptakan kemitraan dengan organisasi lokal dan memanfaatkan teknologi untuk jangkauan yang lebih luas dapat meningkatkan dampak jangka panjang dari upaya keterlibatan masyarakat ini.

Kesimpulannya, "Badan POM Goes to Community" adalah inisiatif terpuji yang tidak hanya mempromosikan kesehatan dan keselamatan tetapi juga memperkuat ikatan antara otoritas pengatur dan masyarakat yang mereka layani. Dengan menumbuhkan budaya kesadaran dan kolaborasi, Badan POM berkontribusi terhadap Indonesia yang lebih sehat dan aman dari tingkat akar rumput.

 "Badan POM Goes to Community" adalah langkah proaktif Badan POM dalam memastikan bahwa masyarakat memahami dan dapat mengakses produk kesehatan yang aman dan berkualitas. Dengan berfokus pada pendekatan komunitas, Badan POM berharap dapat menciptakan dampak positif yang lebih besar dalam melindungi kesehatan masyarakat Indonesia.

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
Mohon tunggu...

Lihat Konten Ilmu Sosbud Selengkapnya
Lihat Ilmu Sosbud Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun