Mohon tunggu...
Alamsyah Marwan Hamdi
Alamsyah Marwan Hamdi Mohon Tunggu... Administrasi - Alamsyah ,SE bekerja sebagai Freelencer

Alamsyah,SE Jl. Pendreh KPR BTN Km 2, no.4b Rt.33b Rw.009 Muara TEweh

Selanjutnya

Tutup

Healthy

Tips Revolusioner Bayi Dapat Menikmati ASI Eksklusif: Pengalaman dan Renungan

22 September 2023   10:37 Diperbarui: 22 September 2023   10:43 150
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Kesehatan. Sumber ilustrasi: FREEPIK/Schantalao

Nah, itu ketentuan yang dikeluarkan oleh Pemerintah berkenaan dengan Cuti hamil/melahirkan 3 bulan. 

Apalagi lagi dengan ketentuan pemerintah terbaru yang menetapkan ASI Eksklusif 6 bulan, maka akan semakin sulitlah bayi untuk dapat menikmati ASI Eksklusif selama 6 bulan (0 bulan-6 bulan).

Harapan kita bayi yang tersebar di seluruh pelosok nusantara  sebagai  generasi penerus yang kuat ,sehat dan cerdas dapat secara merata mengkonsumsi ASI Ekslusif 6 bulan,  tetap akan sulit kita raih,karena aturan cuti hamil atau cuti masih tetap berlaku sesuai dengan pasal 82 Undang-undang Nomor 13 Tahun 2023 tentang ketenagakerjaan. 

Padahal bagi perusahaan /dunia usaha hilangnya jam kerja pegawai atau  buruh perempuan selama 6 bulan ,tidaklah merugikan---untuk tidak mengatakan-- menguntungkan. 

Bukankah kalau Ibu si bayi  ,yang merupakan pegawai/buruh dan bayi itu sendiri sehat,maka dapat menekan pengeluaran biaya berobat bagi perusahaan .

Kalau Ibu bayi sehat dan Si bayi itu sendiri sehat tentunya etos kerja perusahaan akan meningkat. 

Karena kita sama -sama tahu betapa dahsyatnya pengruh dari ASI Eksklusif itu terhadap kesehatan ibu bayi dan bayi itu sendiri .

Disamping hal demikian tidak perusahaan/dunia usaha merugikan---sekalilagi ,untuk tidak mengatakan ---merugikan ,perusahaan akan memiliki andil kepada negara karena telah menghantarkan generasi penerus menjadi kuat, sehat dan cerdas.

Semoga hal demikian merupakan ladang kebaikan yang terus menerus didapatkan kalau  tidak di dunia, mungkin di akhirat kelak.Semoga.

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
  4. 4
  5. 5
  6. 6
Mohon tunggu...

Lihat Konten Healthy Selengkapnya
Lihat Healthy Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun