Mohon tunggu...
Alamsyah Marwan Hamdi
Alamsyah Marwan Hamdi Mohon Tunggu... Administrasi - Alamsyah ,SE bekerja sebagai Freelencer

Alamsyah,SE Jl. Pendreh KPR BTN Km 2, no.4b Rt.33b Rw.009 Muara TEweh

Selanjutnya

Tutup

Financial

Emak Kampung Melek Dollar Bagian dari RPC dan LCT Itu 43 Tahun Lalu

20 Juni 2023   10:23 Diperbarui: 20 Juni 2023   11:01 129
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Finansial. Sumber ilustrasi: PEXELS/Stevepb

"Sebuah Kebijakan Brilliant dari pemerintah kita itu, Bang."Kata Darsono kepada Tony 

" Apa dasarnya  Mas mengatakan keputusan demikian keputusan  yang brilliantnya?"Tony balik bertanya kepada Darsono. 

Kedua anak muda itu sedang membicarakan tentang keputusan pemerintah yang baru baru ini ,yaitu ikut menyepakati penguatan Konektivitas pembayaran Regional(Regional Payment Connectivity/RPC) dan Transaksi Mata Yang Lokal masing-masing negara(Lokal Currency Transaction/LCT)

Obrolan mereka berdua dilakukan di sebuah warung , yang juga ada saya dan beberapa orang yang sedang ngopi di dalam warung kopi dan gorengan berlokasi di sisi trotoar  jalan raya itu.

Tapi kalau saya dengar kata-kata yang keluar dari mulut kedua anak muda itu, mereka adalah lulusan perguruan tinggi.

Ada kemungkinan mereka lulusan Fakultas Ekonomi dari  perguruan tinggi yang sama.Karena jarang-jarang ada orang seakrab dan seceplas-ceplos seperti  itu jika mereka lulusan dari perguruan Tinggi yang berbeda.

Istilah -istilah ekonomi  atau keuangan  tidak jarang terlontar dari mulut kedua anak muda itu.

Tapi kenapa harus di warung kopi dan gorengan yang ada di sebuah kota kecil bernama Muara Teweh ,Kalimantan Tengah? Itu 'kan pembicaraan yang cukup berat dan serius dan tidak dimengerti oleh sebagian dari kami yang ada di dalam warung.

Demikian yang keluar dalam benak saya. Hanya saya simpan dalam hati .

Namun mengapa tiba-tiba saya terkenang ke masa lampau ,sekitar 43 tahun yang lalu dan menyadarkan saya bahwa apa yang dibicarakan kedua anak muda itu bukan monopoli mereka yang lulusan perguruan tinggi saja.Tidak hanya orang - orang yang berada di kota-kota  besar atau pusat kota saja. Tapi emak-emak yang  bukan  lulusan perguruan tinggi dan yang tinggal di pelosok kota  atau kampung seperti Muara Teweh ini,bisa bicara  berkenaan dengan RPC dan LCT itu.

Sekitar 43 tahun yang lalu,ketika itu saya masih  duduk di SMA,setiap pagi selesai sholat  subuh, seraya mempersiapkan minuman hangat dan kue,serta sarapan buat anak-anaknya ,Almarhumah Ibunda saya selalu mendengarkan berita radio BBC London atau Radio Australia yang mengumumkan pergerakan nilai dollar Amerika.

Ibunda saya yang tinggal di pelosok kota bernama Muara Teweh itu bukan lulusan sebuah perguruan tinggi,tapi sangat intens membaca majalah itu,selalu saja menganalisa pergerakan nilai dollar Amerika terhadap nilai rupiah

Hasil analisa nilai  dollar Amerika terhadap nilai rupiah dipergunakan oleh Ibunda saya sebagai  patokan untuk menentukan harga emas.Karena beliau seorang pedagang emas.

Harga emas waktu itu,  bahkan hingga sekarang dipengaruhi oleh kurs dollar Amerika terhadap rupiah.

Pembicaraan RPC dan LCT bukan hal baru terutama yang  berkenaan dengan uang sebagai alat transaksi.

Lho, pembicaraan kita menyimpang terlalu jauh.

Kemudian Darsono pun melanjutkan omongannya kepada Tony yang sempat terjeda oleh kenangan saya ke masa lampau tadi.

"Dasarnya saya mengatakan hal demikian adalah keputusan  yang Brilliant,Karena dengan RPC dan LCT kita akan mendapatkan beberapa manfaat:

Pertama,dapat mendukung usaha mikro,kecil,dan menengah atau UMKM dalam hal pembayaran lintas batas yang lebih cepat murah dan inklusif.Atau menurut istilah Gubernur BI Perry Warjiyo sebagai bentuk dukungan transformasi digital bagi pelaku UMKM,seperti misalnya salah satunya antara lain adanya metode kode unik (quick response Indonesia Standard/QRIS) (Kompas,14/11/2022)

Kedua,Dikembangkannya LCT untuk memperluas mekanisme transaksi mata uang lokal masing-masing negara ASEAN secara regional. Lalu kedepannya dikembangkan  untuk perdagangan dan investasi dan transaksi ekonomi dan keuangan. (Kontan,Jumat,12 Mei 2023)

Ketiga,Kita mendapatkan Efisiensi dan efektifitas dari RPC dan LCT tersebut.

Kita dapat menggunakan uang lokal bila ingin bertransaksi dengan pihak negara anggota ASEAN lainnya.

Sebagai contoh bila kita ingin bertransaksi dengan Singapura, Kita tidak perlu lagi mencari money changer untuk menukarkan uang Rupiah kita menjadi Dollar Singapore.

Disitulah letak efisiensi dan efektifnya.Kita tidak perlu mengeluarkan uang tambahan lagi untuk membayar  selisih  jual-beli dollar Singapore tersebut.Kemudian akan lebih hemat waktu atau efektif karena kita tidak perlu ke Money Changer  atau ke bank yang ada money changer, kadang-kadang jauh dari tempat kita berada. 

Kita harus meraih peluang itu,karena arus kunjungan antar kedua negara tercatat 1,9 juta pengunjung dari Singapura ke Indonesia dan 3,1 juta pengunjung dari Indonensia ke Singapura.(Dep.Komunikasi BI)

Keempat,Karena untuk dapat terlaksnanya aktivitas RPC dan LCT tentu harus didukung oleh teknologi canggih salah satu teknologi digital.Ini berarti ada unsur transfer teknologinya.Ada unsur sharing skill atau pengetahuan tentang teknologi.

Bila Indonesia menguasai teknologinya untuk komponen-komponen tertentu,maka Indonesia bisa ambil bagian untuk berbagi skill atau pengetahuan ,sedang untuk  komponen lainnya yang  tidak dikuasainya oleh Indonesia ,maka negara lainnya yang tergabung  dalam negara ASEAN yang akan berbagi skill dan pengetahuan.  

Demikianlah sebuah keputusan Brilliant dari Pemerintah Indonensia untuk melakukan kerjasama ekonomi dan keuangan dengan negara anggota ASEAN

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
Mohon tunggu...

Lihat Konten Financial Selengkapnya
Lihat Financial Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun