Gambar ilustrasi untuk pembuatan  septic tank secara modern (ilustrasi -2)
Penjelasan:
Bak ke-1 Â dengan panjang 1,5 m ,lebar 1 m dan tinggi 1,5 m (kedalaman)sebagai tempat tinja,
Bak  ke-2 dengan panjang 1,5 m,lebar 1 m dan tinggi(kedalaman) 1,5 m  sebagai  tempat ikan dan air yang mengalir dari bak ke-1.
Bak ke-3 dengan panjang  1 m,lebar 1 m dan tinggi (kedalaman) 1,5 m  diisi dengan pasir dan arang ,serta kerikil yang berfungsi sebagai penyaring air limbah tinja,sehingga air yang keluar dari bak ke-3 sudah bersih dan bebas dari kuman dan bakteri.
Sebagai penghubung antar bak dapat menggunakan pipa 4",yang memungkinkan ikan Limbat bisa bebas ke luar masuk bak ke-1 yang berisi tinja.Bila ikan Limbat lapar,maka ikan tersebut bisa masuk ke bak ke-1, sebaliknya bila ikan Limbat kenyang ,ikan Limbat tersebut bisa saja tetap berada di bak ke-2 yang tidak ada tinjanya.Â
 Ada beberapa pipa 4"yang tersambung ,dimaksudkan agar  air yang ada di dalam bak ke-1 dan bak ke-2 berdesakan,sehingga  ikan limbat tidak terjebak pada bak ke-1,begitu masuk  dari bak ke-2.
Kemudian setelah ikan Limbat sudah terlalu besar apa yang dapat dilakukan? Tentu saja kita ambil dengan menggunakan serok nylon atau di pancing.Setelah itu kita ganti dengan ikan limbat ukuran kecil atau sedang .
Kalau mengkonsumsinya tentu tidak mungkin,karena menjijikkan,apalagi kita tahu asal usul dari ikan Limbat itu,disamping itu kita khawatir ada kandungan penyakit pada daging ikan karena selalu makan tinja,yang tidak mustahil mengandung bibit penyakit.
Berarti kita bisa memanfaatkan ikan limbat tersebut sebagai makanan kucing atau hewan peliharaan lainnya.Bisa juga dijual kepada pemancing yang ingin memancing  ikan predator seperti toman,ikan tapah,gabus atau Baung atau dijual kepada pemelihara ikan predator,seperti toman dan sejenisnya.