Mohon tunggu...
Alamsyah Marwan Hamdi
Alamsyah Marwan Hamdi Mohon Tunggu... Administrasi - Alamsyah ,SE bekerja sebagai Freelencer

Alamsyah,SE Jl. Pendreh KPR BTN Km 2, no.4b Rt.33b Rw.009 Muara TEweh

Selanjutnya

Tutup

Kurma

Pantai Anyer Pantai Favorit Kami yang Penuh Drama

27 April 2023   23:41 Diperbarui: 27 April 2023   23:45 290
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Kisah Untuk Ramadan. Sumber ilustrasi: PAXELS

Pantai Anyer merupakan pantai favorit bagi saya,karena saya dan keluarga bisa naik banana boating. Disamping berwisata pantai  ,kita bisa secara langsung bisa berwisata kuliner. Berbagai macam makanan dijual di sana. Tapi tentu saja dengan  harga yang agak mahal.

Sebaiknya sebelumnya kita mesti membawa bekal yang banyak dan lengkap untuk kebutuhan makan dan minuman serta cemilan.Sehingga kita tidak perlu keluar uang untuk membeli makanan atau minuman atau cemilan yang sudah barang tentu harganya selangit. Namanya juga di lokasi wisata, tentu lebih mahal harganya.

Lain halnya makanan yang unik yang tidak ada  di kota tempat kita tinggal,tapi di Pantai Anyer malah ada ,kita bisa beli sepuas-puasnya di pantai Anyer .

Pengunjung benar-benar membludak .Kita memang memakluminya,ya, yang namanya juga lebaran.Mana mungkinlah bisa sepi pengunjung, apalagi Pantai Anyer memang termasuk indah pemandangannya. Tidak jauh dari pusat kota, Ibukota Jakarta yang penduduknya cukup padat.

Untuk menghindar dari kemacetan sebenarnya tidak terlalu sulit.sebelum hari H -nya atau sebelum banyaknya pengunjung di Pantai Anyer kita bisa menginap di hotel dan setelah  Hari H-nya atau sepi pengunjung  ,baru kita check Out.Tapi tentu saja akan keluar biaya ekstra.

Pantai Anyer bukan hanya  pantai favorit bagi saya dan keluarga, tapi juga bagi banyak pengunjung lainnya.

Tapi untuk mencapai Pantai Anyer yang merupakan pantai  favorit bagi keluarga saya,harus penuh drama terlebih dahulu .

Drama itu adalah harus berangkat menuju Pantai Anyer sekitar pukul 03.30 dari Bogor. Ban luar Kijang Innova agak tipis  dan terlihat benang bannya. Sopirnya ngantuk di jalan tol .

Berangkat Dari Rumah Menuju Pantai Anyer 

Pada pukul 03.20  kami sudah berangkat dari Bogor,menjelang subuh  kami berada di rest area untuk untuk istirahat sejenak.Ke toilet ,sholat subuh ,minum atau ngopi serta beli cemilan untuk di makan diperjalanan atau di pantai nantinya.

Toilet pun padat dengan orang-orang yang silih berganti meneruskan perjalannya. Lebih pagi berangkat dari rumah ,tetap saja padat di rest area,lebih lebih di Pantai Anyernya.

Ban Luar Mobil Agak Tipis  Terlihat Benangnya

Ketika Sopir  kami ,Adik ipar isteri saya, memeriksa ban luar mobil.Saya pun ikut memeriksa ternyata sudah tipis ban luarnya dan benangnya sudah terlihat .

"Nggak apa apa masih tahan bannya," Kata Sopir, Adik  Ipar isteri saya.

"Beli  saja ban luarnya !Selagi kita masih berada di Jakarta. ." Perintah saya

"Nanti saya yang bayar,"lanjut saya,agar si sopir tidak ragu lagi .Jangan-jangan dalam pikirannya,toh bakalan dia juga yang bayar.Karena mobil tersebut milik orang tuanya.

"Nggak apa apa,masih tahan."Bakasnya.

Ya, udah kalau memang bisa menjamin tentang ketajamannya.

Tapi ketika masuk jalan tol,tetap aja ada perasaan  khawatir..Hanya doanya yang menjadi sandaran saya. Sepanjang jalan saya berdoa terus menerus,agar selamat dalam perjalanan .Keluarga yang lain tentu tetap memanjakan doa,tapi barangkali tidak se-intens saya.

Dengan keadaan ban luar mobil seperti itu tentu saja ada kekhawatiran ban mobil akan pecah. Kalau di Jalan umum ban pecah,resikonya tidak seberapa beratnya. Tapi bila ban mobil pecah di jalan tol?akibatnya sulit dibayangkan.

Sopir Yang Ngantuk

Di jalan tol ketika menuju pulang dari Pantai Anyer menuju ke Bogor ,Sopir kami tidak bisa menghilangkan kantuknya.Karena mobil berhenti untuk istirahat tidur waktunya sangat singkat.

Mertua saya karena ingin sampai ke Bogor,sehingga sopir belum puas tidurnya,  sudah disuruhnya bangun .Kemudian berangkat lagi mobil,dan ngantuk lagi..Lalu tidur lagi.Belum lama terlelap,disuruh bangun lagi dan berangkat kembali. 

Nggak bisa juga menyalahkan mertua,karena dia tidak dapat menyelami ,sopirnya yang memang penidur orangnya,sehingga dia harus banyak tidur.

Dan akhirnya masuk ke jalan tol,isteri si sopir melihat suaminya agak ngantuk .Isterinya pun berusaha untuk memukul -mukul bahu suaminya,agar suaminya hilang kantuknya.

Tapi semakin mengantuknya,pukulan beberapa kali oleh isterinya hampir tidak terlalu berpengaruh.. Dan akhirnya hampir saja terjadi insiden,karena mobil yang kami tumpangi ingin ngambil jalur di sebelahnya,akibatnya hampir saja ditabrak mobil dari belakang .Seraya menghindar  mobil  orang tersebut membunyikan klakson .

Akhirnya Alhamdulillah kami sampai ke rumah dengan aman dan Selamat pula.

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
Mohon tunggu...

Lihat Konten Kurma Selengkapnya
Lihat Kurma Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun