Di Kota  tempat saya kuliah, tentu akan berbeda suasana berpuasa dan tarawihnya dengan di kampung saya.
Kalau di kampung berpuasa cenderung berbuka puasa bersama keluarga besar. Ini tentu jika berbuka bersama di rumah ,ada nilai-nilai kebersamaanya di rumah.
Dengan tarawih pun tentu ada suasana yang berbeda .Di Kota di tempat kuliah saat dilaksanakan tarawih tentu di kiri dan di kanan hanya berhadapan dengan orang-orang yang kemungkinannya tidak kita kenal.
Lain halnya kalau di kampung  halaman ,tentu  banyak sudah kita kenal,sejak kanak-kanak hingga remaja.Rasanya sangat menyenangkan dan sekaligus kita dapat beribadah.
Itulah yang membuat saya rindu terhadap kampung,Tapi jarang melaksanakan kegiatan pulang kampung karena biayanya untuk pulang cukup besar.Saya waktu itu tidak ingin membebani orang tua,harus mengeluarkan uang yang besar untuk biaya transport pulang kampung.Tapi pada saat-saat tertentu saya tetap pulang,karena banyak yang dirindukan di kampung halaman.Â
Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H