Untuk menunggu  sampai waktu magrib,saya pun tiduran-tiduran di masjid.Agak lupa juga saya,apakah di dalam masjidnya ,atau tempat khusus yang sudah disediakan untuk tidur-tiduran bagi musafir. Entahlah sekarang apakah masih diperbolehkan tidur-tiduran di tempat biasa nya saya tiduran,tidak tahu lagi saya.Â
Tapi sekarang tentu masjid tersebut ,entah berapa kali sudah dipugar.
Akhirnya begitu sampai waktunya saya pun bersama-sama untuk berbuka puasa bersama jamaah dan warga masyarakat.
Menikmati hidangan yang bermacan-macam jenis menunya, yang tidak akan tersedia si rumah.Karena memang tidak mungkin lah bisa menyediakan bermacam jenis menu seperti itu.
Benar benar berkah ramadhan telah teraih dan silaturrahmi di dapatkan. Silaturrahmi telah mendatangkan rezeki dan akan menjadikan panjang umurnya bagi yang melakukannya.
Jadi mahasiswa perantauan memang satu-satunya untuk berbuka bersama adalah Masjid. Terima kasih untuk pengurus Masjid  Nur yang telah menyediakan makanan dan minuman kami buat kami berbuka bersama masyarakat kampus dan masyarakat umum.
Masjid Nur Banjarmasin  penuh kenangan dan penuh  berkah.Â
Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H