Mohon tunggu...
Alamsyah Marwan Hamdi
Alamsyah Marwan Hamdi Mohon Tunggu... Administrasi - Alamsyah ,SE bekerja sebagai Freelencer

Alamsyah,SE Jl. Pendreh KPR BTN Km 2, no.4b Rt.33b Rw.009 Muara TEweh

Selanjutnya

Tutup

Kurma

Dibutuhkan Manajemen Makanan Berbuka Puasa di Masjid/Surau /Musholla/Langgar

5 April 2023   21:58 Diperbarui: 5 April 2023   23:34 312
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Kisah Untuk Ramadan. Sumber ilustrasi: PAXELS

Raden Sri menemui pemilik masjid yang ada di sekitar tempat tinggalnya,yang mengatur sumbangan makanan .Karena Raden Sri termasuk  dalam daftar penyumbang bersama satu orang lainnya .

Jadi setiap kali menyumbang untuk  berbuka puasa perharinya ada  2 orang dan ada juga 3 orang  dalam 1 kelompok.

Mendapatkan informasi tetangganya yang juga menyumbang makanan berbuka puasa bersama di Masjid yang sama,bahwa dia menyerahkan uangnya saja. Karena masjid tersebut sudah ada petugasnya yang siap memasak makanan untuk berbuka.

Ingin mengikuti jejak tetangganya ,Raden Sri pun, tidak  ingin menyediakan sendiri makanan ,apakah yang dibuat sendiri atau yang  dibeli berupa nasi kotakan.Tapi ingin langsung menyerahkan uangnya saja,dan mempersilahkan petugas dari masjid untuk memasaknya. 

Raden Sri pun beserta suami mendatangi pemilik masjid.

" Kami ingin menyumbang untuk berbuka puasa berupa uangnya saja.Kata tetangga yang sudah membukakan puasa di masjid yang Ibu miliki tersebut,bahwa setiap berbuka puasa Rp. 900.000  setiap kelompok atau per 3 orang atau per 2 orang. Jadi bila dalam kelompok  terdiri dari 3 orang ,maka per orangnya mesti menyerahkan Rp. 300.000 , bila hanya 2 orang, maka mesti menyerahkan Rp.450.000,-.Tapi kelompok kami ingin menyumbang Rp. 1000.000 ."Kata Raden Sri menjelaskan,seraya menyerahkan uangnya . 

Sebelumnya memang  sudah ada pembicaraan  via Wa  .Itu hanya menyerahkan uang untuk memastikan ,mengingatkan, bahwa uang yang diserahkan tersbeut untuk pelaksanaan  berpuasa pada hari tertentu dan tanggal sekian.

"Memang kalau ada yang menyumbang untuk berbuka puasa,tidak langsung    berupa makanan ,tetap kami terima . Karena di Masjid ada petugas yang bisa memasaknya. Bila dimasakkan oleh masjid bisa lebih leluasa,bisa dilebihkan jumlah makanannya  dari rata-rata biasanya. Kita khawatir juga kalau makanan yang langsung  disediakan oleh penyumbang tidak mencukupi.

 Tapi petugas yang masak memasak  dari masjid ,tetap kita kasih uang untuk jerih payah mereka."Demikian penjelasan pemilik masjid.

"Kalau kuenya, bagaimana,?" Tanya Raden Sri

"Kalau kue kita ambil dari uang itu juga,kita cukup-cukupkan"kata pemilik masjid 

" Kadang-kadang ada saja penyumbang yang diluar daftar atau jadwal yang ada ,apakah itu berupa kurma,kue atau buah-buahan lainnya."Timpal suami Raden Sri.

"Iya ,kadang-kadang ada saja yang menyumbang Di luar penyumbang yang yang sudah terdaftar dan terjadwal. "Sambung pemilik masjid.

Pemilik masjid tetap menerima penyumbang yang diluar penyumbang yang sudah ada dalam daftar dan terjadwal,karena pemilik masjid tidak ingin menutup kesempatan orang-orang yang ingin berbagi dan mendapatkan pahala, yang pahalanya sama dengan pahala orang yang berpuasa yang diberi makan tentunya.

Yang menjadi masalah adalah bila makanan yang tersedia terlalu banyak, maka tentu akan berlebihan dan bila kurang,maka kasihan  orang yang tidak kebagian.

Bila makanan berlebihan dan tidak termakan,kemudian rusak dan dibuang ,maka yang terjadi adalah kemubajiran.

Masalah tersebut harus dicari solusinya,bagaimana agar  makanan tidak berlebihan dan kekurangan. Di Sinilah perlunya manajemen makanan berbuka puasa.

 

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
Mohon tunggu...

Lihat Konten Kurma Selengkapnya
Lihat Kurma Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun