Bahan kimia untuk pengolahan air PDAM/PAM banyak yang terbuang percuma,yaitu sebanyak bahan kimia  yang menyertai air produksi dan yang didistribusikan oleh PDAM/PAM  ke pelanggan  yang peruntukannya tidak sesuai dengan keinginan dan harapan PDAM/PAM seluruh Indonesia.
Bila kita rupiahkan berapa besarnya kerugian negara hanya karena bahan kimia terbuang percuma yang disebabkan pelanggan PDAM/PAM itu sendiri.
Kenapa sebagian pelanggan PDAM/PAM Â untuk mencuci sepeda motor,mobil atau truk ,sepeda dan sejenisnya , menyiram tanaman di pekarangan,mencor atau mengaduk semen untuk membangun rumah,gedung atau toko harus menggunakan air PDAM/PAM yang berbahan kimia?
Bagitu juga mengapa mencuci berbagai barang lainnya harus menggunakan air PDAM/PAM yang berbahan kimia?
Mengapa pula,tempat pencucian kenderaan seperti mobil ,sepeda motor,truk,sepeda menggunakan air PDAM/PAM?
Padahal untuk  semua itu  dapat dilakukan ,tanpa harus dengan air yang berbahan kimia,cukup dengan air baku saja .
Lalu bagaimana solusinya agar pelanggan PDAM/PAM tidak menggunakan air PDAM/PAM untuk hal-hal yang tidak dikehendaki atau diharapkan?
Setidanya ada 2 hal yang dapat dilakukan oleh PDAM/PAM Â seluruh Indonesia---dan ini tentu harus didukung sepenuh oleh Pemerintah(Daerah maupun Pusat ) Â yaitu :
1. Membangun Instalasi Air Baku(IAB)
IAB dibangun untuk memudahkan masyarakat mendapatkan air baku ,yang menjadi pelanggan .Hak dan kewajiban pelanggan air baku sama seperti pelanggan PDAM/PAM yang menggunakan air PDAM/PAM yang sudah diolah sebagaimana biasanya.
Yang membedakannya adalah pelanggan mendapatkan air tanpa bahan kimia dengan harga yang sangat murah.