Terutama ketika kita mengandalkan berbagai alutsista dari luar negeri. Karena itu, harus dipastikan bahwa pembelian sesuatu produk pertahanan, terutama alutsista, dibarangi dengan ketersediaan suku cadang dan bantuan pemeliharaan.
Satu hal lagi yang penting. Adalah mandiri dalam membuat/memproduksi alutsista. Dari sisi politik, sebagai negara netral yang tidak memiliki konflik serius dengan negara lain dan tidak mengalami tekanan internasional, Indonesia mempunyai keleluasaan tersendiri untuk mewujudkan kemandirian dalam membuat peralatan pertahanan.
Di luar adanya berbagai barrier seperti minimnya resources, baik secara keuangan, infrastruktur, SDM, maupun teknologi, faktor keleluasaaan tersebut harus terus dimanfaatkan dengan baik.
Oleh Karena itulah, kemandirian dalam membuat peralatan pertahanan harus terus dimanfaatkan dan dikembangkan. Dengan membuat sendiri alat-alat pertahanan, Indonesia akan mendapatkan berbagai keuntungan, dari keuntungan ekonomi berupa munculnya cluster-cluster industri pertahanan yang membantu mendorong pertumbuhan ekonomi, menyediakan banyak lapangan kerja, dan meningkatkan kemampuan teknologi, hingga keuntungan kekuatan pertahanan Indonesia di masa mendatang.
Kemandirian dalam membuat alutsista sendiri adalah tujuan besar yang hendak dicapai bangsa Indonesia. Meski kemandirian total sulit dicapai, langkah menuju kemandirian industri pertahanan kita tidak boleh surut.
Majulah alutsista Indonesia selalu!
Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H