Mohon tunggu...
Alam Semesta
Alam Semesta Mohon Tunggu... Desainer - Instructional Designer

Pengajar Bahasa Inggris dan Bahasa Indonesia di Zhejiang Yuexiu University of Foreign Languages, China. Gemar membaca, menulis, dan makan-makan.

Selanjutnya

Tutup

Inovasi Pilihan

Multimodalitas dan Teknologi Pendidikan

18 Juni 2019   10:17 Diperbarui: 18 Juni 2019   13:27 471
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.

Pada saat saya merancang penelitian tersebut, saya sangat frustrasi dengan tidak tersedianya teori dan  metodologi yang memadai untuk menganalisis data yang telah saya miliki.

 Saya telah mengumpulkan data komunikasi yang sangat besar jumlahnya dari Forum Diskusi Amazon Kindle Fire tentang cara orang membantu satu sama lain dalam mempelajari penggunaan tablet e-reader. Kerangka teori yang saya baca mengenai forum diskusi tidak membantu menjawab pertanyaan penelitian saya.

Pada saat itu, saya merasa ada potongan puzzle yang hilang dari metode penelitian saya. Sampai akhirnya, saya melihat potensi penggunaan analisis multimodal sebagai potongan puzzle tersebut saat saya bertemu Dr. Dongping Zheng dari Departemen Bahasa Kedua, Universitas Hawaii Manoa. Profesor Zheng menunjukkan beberapa penelitiannya mengenai cara belajar bahasa kedua menggunakan avatar melalui realitas virtual. 

Cara-cara yang digunakan oleh Profesor Zheng memberi insipirasi kepada saya untuk memadukan analisis multimodal dengan pendekatan semiotika sosial, teori belajar terdistribusi, teori delta, desain pembelajaran, dan teori pembelajaran sosial-kognitif untuk menganalisis data yang sama miliki.

Melalui penelitian yang saya lakukan dan kajian terhadap pendekatan yang saya gunakan, saya menjadi mengerti bahwa sebagai desainer instruksional, saya tidak boleh jatuh dalam perangkap melihat teknologi sebagai komponen utama. 

Saya bisa saja memiliki pengetahuan tentang teknik-teknik dan strategi untuk merancang instruksi dengan teknologi mutakhir,  namun program saya akan gagal jika saya tidak menempatkan kebutuhan pemelajar sebagai prioritas.

Penting untuk diingat bagi teman-teman di sini yang juga merupakan desainer instruksional, norma utama dalam desain pembelajaran tidak pernah berubah. Ketika sebuah proyek desain instruksional dilaksanakan pengguna/pemelajar harus mendapatkan prioritas dalam analisis kebutuhan dan bukan teknologi. 

Kita harus mempertimbangkan "bagaimana desain ini dapat menguntungkan pengguna dan bagaimana pengguna mendapatkan manfaat dari kemutakhiran desain yang disajikan.

Ingatlah bahwa ketika kita melakukan desain, kita tidak seharusnya berpikir tentang betapa kerennya desain ini tetapi perlu memikirkan mengenai betapa kerennya generasi berikutnya bisa mempeoleh manfaat dari desain yang ada. 

Saat ini, berdasarkan pengamatan saya, banyak sekali proyek desain instruksional yang masih lupa bahwa "manusia di balik teknologi ini" adalah pertimbangan yang harus diutamakan.

Source: Pexels.com
Source: Pexels.com

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
  4. 4
Mohon tunggu...

Lihat Konten Inovasi Selengkapnya
Lihat Inovasi Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun