Mohon tunggu...
Alam Semesta
Alam Semesta Mohon Tunggu... Desainer - Instructional Designer

Pengajar Bahasa Inggris dan Bahasa Indonesia di Zhejiang Yuexiu University of Foreign Languages, China. Gemar membaca, menulis, dan makan-makan.

Selanjutnya

Tutup

Puisi Pilihan

Cuaca dalam Puisi

14 Juni 2019   19:21 Diperbarui: 14 Juni 2019   19:35 129
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Bagikan ide kreativitasmu dalam bentuk konten di Kompasiana | Sumber gambar: Freepik

light up your ways in the misty days.

I would like to turn into ice, 

freeze the good in your acts.

I would like to turn into spring ray, 

wake up the love as my flowers.

I would like to turn into rainbow, 

color your care and passion.

When you're in a bad mood, 

I want to change your view of the sky in front of you.

**

Puisi-puisi yang dihasilkan tidak hanya indah dari segi kata-kata. Unsur estetik dari lingkungan Tiongkok juga dapat saya rasakan dalam pilihan kata-kata yang mereka tuangkan dalam puisi tersebut. Penggunaan bahasa kedua dalam mengekspresikan pengalaman mereka tentang cuaca di Tiongkok justru menambah indah puisi itu ketika dideklarasikan.

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
  4. 4
  5. 5
  6. 6
  7. 7
Mohon tunggu...

Lihat Konten Puisi Selengkapnya
Lihat Puisi Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun