Setelah pengamatan dilakukan, peneliti bisa mewawancarai guru dan juga beberapa siswa. Wawancara tersebut bisa direkam menggunakan ponsel dan rekaman tersebut kemudian bisa ditranskripsi. Wawancara bisa dilakukan secara terstruktur dengan panduan wawancara yang sudah disiapkan dan bisa juga dilakukan secara bebas.
Jika ada informasi yang belum didapatkan, peneliti dapat kembali mengamati kelas dan mewawancarai guru ataupun siswa. Kegiatan observasi dan wawancara bisa dilakukan berulang-ulang sampai peneliti yakin data yang diperoleh dapat menjawab pertanyaan penelitiannya.
Data yang diperoleh kemudian dapat dikoding dan dibuatkan narasi penjelasan. Hasil koding dan narasi selanjutnya dikelompokkan dalam tema-tema yang sesuai untuk menjawab masalah penelitian.
Pendekatan Mix-method
Setelah mengumpulkan data kuantitatif seperti yang dijelaskan pada bagian sebelumnya, peneliti dapat juga mengumpulkan data kualitatif. Misalnya, peneliti merasa uji efikasi memerlukan penjelasan tambahan, maka wawancara dapat saja dilakukan terhadap responden, guru, dan mungkin kepala sekolah serta orang tua. Hasil wawancara tersebut dapat dijadikan informasi untuk memperjelas analisis uji statistik yang telah dilakukan.
Penutup
Tentu saja kegiatan penelitian dengan pendekatan-pendekatan tersebut tidak akan sesederhana seperti paparan contoh di sini. Peneliti bisa menghadapi kendala pada setiap tahap penelitian, mulai dari rancangan sampai dengan tahap penulisan hasil. Setidaknya, paparan dan contoh yang diberikan dapat memberikan ilustrasi mengenai cara melakukan penelitian dengan pendekatan berbeda untuk tema yang sama.
Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H