Mohon tunggu...
Alam Semesta
Alam Semesta Mohon Tunggu... Desainer - Instructional Designer

Pengajar Bahasa Inggris dan Bahasa Indonesia di Zhejiang Yuexiu University of Foreign Languages, China. Gemar membaca, menulis, dan makan-makan.

Selanjutnya

Tutup

Pendidikan

Kuantitatif dan Kualitatif Bisa Berdamai

1 Juni 2019   09:22 Diperbarui: 1 Juni 2019   09:33 37
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.

Kontroversi diantara dua pendekatan penelitian, yakni kuantitatif dan kualitatif memang masih dipertahankan dalam beberapa publikasi. Namun, ada perkembangan ke arah pendalaman setiap pendekatan yang justru sekarang lebih menimbulkan kontroversi dalam menerapkan metode di dalam metode itu sendiri, daripada mempertentangkan keduanya.


Secara sederhana kuantitatif sering diartikan sebagai penggunaan statistika dalam pengolahan, penyajian dan analisis data. Sebaliknya, kualitatif dipahami sebagai pengumpulan data bukan angka melainkan mengenai keadaan sebagaimana diamati atau didengarkan. Untuk memahami perbedaan kedua pendekatan tersebut tentunya akan lebih baik menggunakan contoh.


Topik Penelitian

Topik penelitian dapat dijadikan dasar untuk pengembangan rancangan penelitian.Misalnya saja ditetapkan topik yang akan diteliti adalah "Integrasi gawai cerdas dan aplikasi mobile daring pada pembelajaran di kelas." Topik ini dapat diteliti baik dengan pendekatan kuantitatif, kualitatif, maupun mixed-method.


Pendekatan kuantitatif

Peneliti melakukan kuasi-eksperimen pada dua kelas yang diampu oleh guru yang sama. Guru diminta memberikan penugasan berbeda untuk kedua kelas. Kelas pertama diminta menyelesaikan tugas dengan menggunakan lembar kerja cetak dan sumber belajar yang dipakai adalah buku cetak. Kelas lainnya diminta menyelesaikan tugas dengan  menggunakan aplikasi pada gawai dan selain buku cetak mereka dapat melakukan pencarian daring.


Sebelum kegiatan penugasan diberikan, siswa diminta menyelesaikan tes berisi pertanyaan-pertanyaan berhubungan dengan materi yang akan ditugaskan. Siswa juga diminta mengikuti survei mengenai efikasi diri. Setelah kegiatan penugasan diberikan, siswa kembali diminta mengerjakan tugas yang sama dan survei efikasi diri yang sama.


Hasil dari kedua uji kuasi-eksperimen (instrument tes dan survei efikasi diri) selanjutnya dapat ditabulasi dan hasilnya dapat dianalisis menggunakan statistika. Hipotesis yang ditetapkan dalam rancangan penelitian dapat diuji menggunakan hasil penelitian tersebut.


Pendekatan Kualitatif

Peneliti dapat menyiapkan instrumen observasi yang terdiri atas indikator-indikator dinamika kelas yang akan diamati pada kelas belajar yang telah menggunakan gawai dan aplikasi mobile. Indikator-indikator tersebut disesuaikan dengan tujuan penelitian. Selain instrumen observasi, peneliti juga bisa merekam kegiatan di kelas atau mengambil foto-foto.


Setelah pengamatan dilakukan, peneliti bisa mewawancarai guru dan juga beberapa siswa. Wawancara tersebut bisa direkam menggunakan ponsel dan rekaman tersebut kemudian bisa ditranskripsi. Wawancara bisa dilakukan secara terstruktur dengan panduan wawancara yang sudah disiapkan dan bisa juga dilakukan secara bebas.

Source: Pexels.com
Source: Pexels.com


Jika ada informasi yang belum didapatkan, peneliti dapat kembali mengamati kelas dan mewawancarai guru ataupun siswa. Kegiatan observasi dan wawancara bisa dilakukan berulang-ulang sampai peneliti yakin data yang diperoleh dapat menjawab pertanyaan penelitiannya.
Data yang diperoleh kemudian dapat dikoding dan dibuatkan narasi penjelasan. Hasil koding dan narasi selanjutnya dikelompokkan dalam tema-tema yang sesuai untuk menjawab masalah penelitian.


Pendekatan Mix-method

Setelah mengumpulkan data kuantitatif seperti yang dijelaskan pada bagian sebelumnya, peneliti dapat juga mengumpulkan data kualitatif. Misalnya, peneliti merasa uji efikasi memerlukan penjelasan tambahan, maka wawancara dapat saja dilakukan terhadap responden, guru, dan mungkin kepala sekolah serta orang tua. Hasil wawancara tersebut dapat dijadikan informasi untuk memperjelas analisis uji statistik yang telah dilakukan.

Penutup

Tentu saja kegiatan penelitian dengan pendekatan-pendekatan tersebut tidak akan sesederhana seperti paparan contoh di sini. Peneliti bisa menghadapi kendala pada setiap tahap penelitian, mulai dari rancangan sampai dengan tahap penulisan hasil. Setidaknya, paparan dan contoh yang diberikan dapat memberikan ilustrasi mengenai cara melakukan penelitian dengan pendekatan berbeda untuk tema yang sama.

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
Mohon tunggu...

Lihat Konten Pendidikan Selengkapnya
Lihat Pendidikan Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun