Sementara rombongan belajar pada program non-bahasa di Yuexiu umumnya terdiri dari 40-90 mahasiswa, dan program bahasa asing konvesional terdiri dari 30-40 mahasiwa. Dua Ikon unik pada Kampus Jishan adalah bangunan-bangunan dengan corak kebudayaan dari bahasa-bahasa target yang dipelajari mahasiswa dan pusat belajar budaya bahasa target, yang disebut Salon Bahasa.
Kampus Jinghu merupakan sentral pengembangan kewirausahaan kampus. Kampus ini juga menjadi pusat penyelenggaraan program non-bahasa yang berorientasi pada internasionalisasi kampus. Program S-1 Manajemen Perhotelan dan Internasional Bisnis memiliki kelas internasional. Program perkuliahan di kelas internasional diselenggarakan secara bilingual (Mandarin dan Inggris) dan menerima mahasiswa internasional.Â
Sebagai pusat latihan kewirausahaan, di kampus Jinghu terdapat Kantor Asosiasi Pembinaan Kewirausahaan yang disponsori oleh alumni. Hotel, Restoran, dan Cafe praktik mahasiswa manajemen perhotelan juga dibuka untuk umum di kampus ini. Danau dan taman di dalam kampus juga dibuka secara gratis untuk umum sebagai tempat wisata pada saat musim semi.
Supaya pembaca tidak bosan, saya cukupkan dulu cerita saya mengenai kampus Yuexiu yang elegan. Saya mencoba menerapkan anjuran Hemingway untuk berhenti sebelum terlanjut meluap ketika menulis. Selain itu juga perhentian ini sekaligus penting bagi saya untuk menyiapkan ide untuk memulai cerita selanjutnya. Jadi sampai di sini, cerita tentang Yuexiu saya cukupkan dulu. Â Akhir kata, tulisan ini bersambung di lain waktu.
Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H