Mohon tunggu...
A.L.A.Indonesia
A.L.A.Indonesia Mohon Tunggu... Dosen, Peneliti, Petualang, Penonton Sepakbola, Motivator, Pengusaha HERBAL -

"Jika KOMPASIANER tak punya nyali menuliskan kebenaran, ia tak ubahnya manusia tanpa ruh. Ia seperti mayat-mayat hidup. Catat! Jika kita berjuang mungkin kita tidak selalu menang, tapi jika kita tidak berjuang sudah pasti kita kalah. http://blasze.tk/G9TFIJ

Selanjutnya

Tutup

Politik

Mengukur Kekuasaan Gayus di Penjara "Uang Yang Maha Kuasa"

21 Oktober 2015   13:21 Diperbarui: 21 Oktober 2015   13:21 802
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Politik. Sumber ilustrasi: FREEPIK/Freepik

 

Gayus bukanlah penjahat kroco melainkan seorang koruptor kakap yang sangat berbahaya. Reputasi Gayus sebagai penjahat kelas kakap yang sering keluar masuk penjara dengan menyuap otoritas penjara merupakan bukti tak terbantahkan bahwa Gayus memiliki kekuasaan “tak terbatas” di penjara.

Dengan uang yang dimilikinya, Gayus bisa membeli segala yang dikehendakinya di penjara. Termasuk membeli kebebasannya, sehingga bisa keluyuran ke luar negeri seperti ke Macau, Hongkong, Malaysia dan Singapura. Dalam catatan media, selama dikurung di Mako Brimob saja Gayus bisa bebas keluar masuk penjara sebanyak 68 kali. Padahal semua orang tahu, betapa ketatnya penjara di Mako Brimob.

Tapi bagi Gayus, selama dirinya masih memiliki uang dan otoritas penjara masih doyan uang suap maka tidak ada penjara yang ketat. Bagi Gayus, uang lah yang Maha Kuasa di penjara.

Jadi bisa dibayangkan jika di penjara Mako Brimob yang super ketat saja, Gayus bisa keluar masuk penjara sebanyak 68 kali maka bisa jadi tak terhitung berapa kali Gayus keluar masuk penjara Sukamiskin yang terkenal longgar dan akomodatif. Apalagi Gayus juga membeli rumah di dekat penjara Sukamiskin. Dengan kata lain, keluyuran Gayus di restoran mewah CTC, Jakarta Selatan yang dilanjutkan dengan keliling kota Jakarta dengan menyetir mobil sendiri bukanlah hal yang luar biasa.

Pertanyaannya, mengapa uang Gayus tidak pernah habis?

Gayus orang cerdas terbukti dia bisa keluar masuk penjara layaknya orang merdeka. Gayus juga orang cerdas terbukti mampu menyembunyikan harta hasil kejahatannya. Lihat saja, dari ratusan milyar kekayaan Gayus, yang disita negara hanya sekitar 70 milyar. Sisanya, tentu saja diputar untuk bisnis sehingga uang Gayus tidak pernah habis. Layaknya Donald Trump, uang Gayus juga terus beranak pinak.

Informasi ekslusif tersebut dapat anda dapatkan dari tulisan-tulisan Pakde Kartono. Bahkan siapa saja yang memutar uang Gayus, juga dapat anda dapatkan dari tulisan-tulisan Pakde Kartono.

Bahkan ada rumor yang mengatakan, kepindahan Gayus ke Lapas Gunung Sindur adalah hasil skenario Gayus. Dia sudah bosan dengan lingkungan penjara Sukamiskin. Gayus ingin lebih dekat ke Jakarta agar bisa lebih dekat dengan anak-anaknya. Benarkah rumor tersebut, entahlah, silakan tanyakan pada I dan VS.

Mungkin banyak yang berpikir dengan penjara yang dilengkapi 40 CCTV dilengkapi signal jammer, Gayus tidak bisa berkutik lagi. Tapi jangan lupa, dengan kekuatan uangnya Gayus bisa melakukan apapun termasuk membeli kebebasannya. Buktinya dipenjara super ketat Mako Brimob saja, Gayus bisa melenggang keluar masuk penjara sebanyak 68 kali.

Selama ini LAPAS terbukti gagal “mendidik” Gayus agar menjadi warganegara yang taat hukum dan mampu mengkoreksi kesalahannya di masa lalu. Terbukti karena merasa nyaman bisa keluar masuk penjara dengan membeli kebebasannya, Gayus pun akan terus melakukannya, di penjara manapun.

Reputasi Gayus sebagai koruptor kelas kakap yang sering keluar masuk penjara dengan melakukan menyuap otoritas penjara seharusnya menjadi perhatian serius masyarakat netizen, termasuk para Kompasianer.

Sorotan netizen seharusnya juga ditujukan pada otoritas penjara, khususnya LAPAS, yang tidak sungguh-sungguh menganut filosofi penghukuman terhadap Gayus. Selain itu, sorotan tajam juga harus ditujukan pada Kompasianer yang benar-benar melakukan kopdar dengan Gayus. Mereka pantas menjadi pihak-pihak yang disalahkan dengan “salah asuhannya” Gayus yang semakin liar dan melecehkan hukum NKRI.

Dengan reputasi Gayus yang merupakan penjahat kelas kakap dan sering keluar masuk penjara, seharusnya otoritas penjara menunjukkan wajah kejamnya pada Gayus agar menimbulkan efek jera. Gerak-gerik Gayus di penjara harus diawasi selama 24 jam nonstop. Perlakuan terhadap Gayus harus menyakitkan, karena hanya penderitaan sepedih-pedihnya yang dapat menghentikan Gayus dari perbuatan jahatnya. Otoritas penjara harus mampu menghilangkan rasa belas kasihan pada Gayus.

Untuk membuat Gayus tidak berkutik di penjara maka Gayus harus dibuat jera dengan merampas seluruh hartanya dan dimiskinkan. Orang-orang yang selama ini berinteraksi dengan Gayus juga harus diselidiki asal-usul hartanya. Jangan-jangan hasil dari tindak pidana pencucian uang. Karena selama ini Gayus menggunakan kekuatan uang untuk membeli kebebasannya maka seluruh harta kekayaan Gayus harus dirampas untuk negara.

Terakhir, agar menimbulkan efek jera Gayus harus dikucilkan dan diisolasi agar penyakit kejahatannya tidak menular ke masyarakat. Petualangan Gayus yang doyan keluar masuk penjara harus segera diakhiri. Gayus terbukti telah melanggar aturan LAPAS secara berulang-ulang sehingga hak-haknya sebagai napi harus dicabut. Selain itu, untuk memberikan efek jera Kemenkumham juga harus mencabut semua remisi yang telah diberikan kepada Gayus. Biarkan Gayus menikmati kesepian dan kepedihannya di penjara selama 30 tahun.

WAJIB DIBACA: MENONTON PESTA SETAN DI KOMPASIANA

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
Mohon tunggu...

Lihat Konten Politik Selengkapnya
Lihat Politik Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun