Mohon tunggu...
Alabretta Zileiha E
Alabretta Zileiha E Mohon Tunggu... Lainnya - Diatas langit ada langit dan dibawah tanah masih ada tanah

Mahasiswi UIN Walisongo Semarang

Selanjutnya

Tutup

Ilmu Sosbud

Minat Belajar Matematika pada Siswa Kelas XI TKJ SMK Hidayah Banyumanik Semarang

19 Juni 2022   21:03 Diperbarui: 19 Juni 2022   21:21 147
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Ilmu Sosbud dan Agama. Sumber ilustrasi: PEXELS

Dari dahulu hingga sekarang, sebagian besar siswa tidak menyukai matematika. Tak hanya anak-anak di sekolah bahkan orang dewasa pun merasa pusing dan malas saat menjumpai pelajaran ini. Matematika merupakan salah satu mata pelajaran wajib di sekolah memiliki karakteristik yang abstrak, logis, dan sistematis. 

Keberagaman rumus dalam pelajaran ini yang harus dipahami dapat menimbulkan rasa bosan, jenuh, dan tertekan pada siswa sehingga mereka selalu berpresepsi buruk terhadap pelajaran matematika. Salah satu yang membuat matematika terasa seperti tugas berat adalah tidak adanya pemahaman yang mendasar namun harus pindah ke materi selanjutnya yang tentu saja lebih rumit sehingga dapat membingungkan siswa.

Terlebih saat pandemi Covid-19 mulai menyebar ke berbagai negara, termasuk di Indonesia, yang berdampak pada segala aspek kehidupan terutama pendidikan. Penutupan sekolah dari tingkat dasar sampai perguruan tinggi sebagai salah satu usaha kita dalam menghentikan penyebarluasan virus tersebut. 

Dengan berbagai risiko yang akan dihadapi, kita tetap harus menjalankan pembelajaran secara jarak jauh walaupun langkah ini kurang efektif dan kurang optimal dalam meningkatkan pemahaman siswa tentang materi yang diberikan . 

Dapat dirasakan bahwa keadaan ini makin menambah ketidakminatan siswa dalam belajar matematika.Tingkat kesukaran yang dialami siswa dalam belajar matematika, tentunya berbeda tiap individu karena adanya perbedaan kecerdasan dan kemampuan siswa. 

Terdapat beberapa permasalahan dalam jenis pembelajaran ini diantaranya sering terjadi ketidaksampaian materi dan pemahaman dari guru terhadap siswa.Selain itu, sikap siswa yang tertutup kepada gurunya meskipun dia mengalami kesulitan.

Sedangkan kita tahu bahwa minat dalam belajar dapat memengaruhi kualitas pencapaian hasil belajar siswa dalam pembelajaran. Kurangnya minat belajar matematika pada siswa mengakibatkan pencapaian hasil belajar siswa yang kurang baik pula. Selain diri siswa sendiri, Orang tua dan guru juga memiliki peran penting untuk menumbuhkan minat belajar pada siswa tersebut. 

Ketika siswa memiliki minat belajar dan sikap positif terhadap pelajaran, dia akan menikmati proses pembelajaran dengan senang hati sehingga dapat diharapkan untuk mencapai hasil belajar yang memuaskan bagi guru maupun siswa. 

Apabila dalam diri siswa sudah tumbuh minat dalam belajar matematika maka siswa tersebut akan terdorong untuk mempelajari berbagai materi baik di sekolah ataupun di rumah. Hal ini membawa keingintahuan terhadap pengertian, faktor dan ciri-ciri minat siswa pada pembelajaran matematika.

Pengertian Minat

Menurut KBBI, minat adalah kecenderungan hati yang tinggi terhadap sesuatu, gairah, dan keinginan. Aktivitas yang diminati seseorang pastinya akan dia lakukan secara terus-menerus dengan tanpa rasa jenuh dan rasa terbebani karena memberikan kepuasan tersendiri baginya. 

Bila minat terhadap sesuatu sudah dimiliki oleh seseorang, maka dia berpotensi untuk meraih kesuksesan di bidang tersebut. Sebab minat tersebut akan menghadirkan energi dahsyat untuk memperjuangkan dan meraih apa yang diminatinya. 

Maka dapat disimpulkan bahwa secara umum, minat merupakan sebuah rasa ketertarikan pada sesuatu yang memberikan kepuasan terhadap diri sendiri sehingga mendukung seseorang tersebut untuk mengikuti kegiatan tersebut tanpa ada yang menyuruh. 

Sehingga minat belajar siswa diartikan sebagai kecederungan siswa untuk menyukai hal-hal yang terkait dengan proses belajar. Minat belajar siswa tidak hanya bisa ditumbuhkan oleh siswa sendiri melainkan juga bisa ditumbuhkan oleh guru dan orang tuanya. 

Salah satu hal yang dapat memengaruhi minat belajar siswa adalah perhatian orang tua terhadap siswa. Makin baik perhatian yang diberikan orang tua kepada siswa, maka akan makin berdampak positif terhadap minat belajarnya. Namun, jika perhatian orang tua berkurang maka berkurang pula minat belajar pada siswa.

Tanda minat belajar

Tanda minat belajar menurut Slameto diantaranya 1) Adanya keinginan yang tetap dan secara terus-menerus dalam memperhatikan dan mengingat sesuatu yang dipelajarinya, 2) Adanya rasa gembira pada sesuatu yang dia minati, 3) Direalisasikan melalui keikutsertaan pada kegiatan,4) Mendapatkan kepuasan tersendiri atas sesuatu yang diminati,

dan 5) Sesuatu yang diminati pastinya akan lebih disenangi daripada hal yang lainnya. Sehingga dapat kita simpulkan bahwa tanda minat belajar adalah kecondongan mengingat sesuatu secara terus-menerus yang menimbulkan kepuasan atasnya dan berperan aktif di dalamnya.

Faktor yang memengaruhi minat belajar 

Berikut adalah faktor yang memengaruhi minat belajar menurut beberapa ahli. Pertama, menurut Herry dalam Nurul Istiqomah Fajriani mendekripsikan bahwa faktor yang memengaruhi minat belajar diantaranya adalah (1) Persepsi siswa terhadap pelajaran, 

(2) Kondisi jasmani dan rohani siswa, (3) Relevansi materi ajar dengan kehidupan sehari-harinya, (4) Gaya dan cara dalam mengajar, dan (5) Konsolidasi atau penguatan. Dijelaskan oleh Slameto bahwa ada dua faktor yang dalam memengaruhi minat belajar siswa yaitu faktor internal dan faktor eksternal. 

Mulai dari kesehatan, bakat, hingga intelegensi merupakan contoh dari faktor internal sedangkan keluarga, sekolah, dan masyarakat adalah faktor eksternal dari minat belajar siswa. Dapat kita lihat bahwa kedua faktor tersebut sangat memengaruhi minat belajar siswa baik dari segi cara belajar hingga hasil belajar siswa. 

Berbeda dengan tokoh sebelumnya, Singer mengatakan bahwa hal yang dapat mempengarui minat belajar diantaranya adalah 1) Adanya keterkaitan antara pelajaran dengan kehidupan nyata sehingga akan menarik perhatian siswa, 2) Agar tercapainya sebuah tujuan tertentu, bantuan dari guru sangatlah bermanfaat bagi siswa, 3) Dalam proses pembelajaran, siswa diberikan kesempatan untuk berperan aktif di dalamnya, 

4) Guru haruslah memperhatikan sikapnya untuk meningkatkan minat siswa, jika sikap seorang guru tidak baik sehingga siswa tidak menyukainya maka akan berdampak negatif bahkan mengurangi minat dan perhatian siswa untuk mempelajari materi tersebut. 

Berdasarkan sebuah observasi terhadap siswa SMK kelas XI TKJ bahwa keprofesionalisme guru memiliki hubungan yang positif dengan minat belajar siswa. Semangat dari dalam diri siswa menjadi salah satu penentu keberhasilan guru dalam meningkatkan minat belajar siswa.

Dilihat dari sangat berpengaruhnya minat belajar pada siswa maka diperlukanya usaha untuk menumbuhkan dan meningkatkan minat belajar siswa khususnya mata pelajaran matematika. Untuk menumbuhkan dan meningkatkan minat belajar siswa, 

kita dapat memperhatikan hal berikut yaitu 1) Dianjurkan bagi siswa untuk memilih studi yang sesuai dengan minatnya, 2) Diperlukannya perencanaan guru dalam memberikan arahan kepada siswa tentang lanjutan studi atau pekerjaan yang sesuai dengannya., 

3) Guru harus dapat mencegah timbulnya minat-minat pada hal yang buruk bagi siswanya. Hal tersebut akan memudahkan peran guru untuk meningkatkan minat belajar pada siswa.Selain guru mengetahui cara untuk menumbuhkan dan meningkatkan minat belajar siswa, 

dia juga harus mengetahui indikator dari minat belajar siswa. Perlu kita ketahui tentang indikator-indikator minat belajar yaitu timbulnya rasa senang setiap pembelajaran berlangsung sehingga tidak ada rasa keterpaksaan dalam menjalaninya dan ketertarikan siswa dalam pembelajaran tersebut dengan ditandai oleh keaktifannya dalam proses pembelajaran tersebut.

Dalam artikel ini, saya dasarkan dari hasil observasi pada siswa kelas XI TKJ SMK Hidayat Banyumanik, Semarang. Data tersebut dikumpulkan melalui teknik non tes berupa angket yang mencakup beberapa indikator, salah satunya tentang minat belajar matematika pada siswa kelas XI TKJ SMK Hidayat Banyumanik, Semarang. 

Dalam upaya menghindari kekeliruan dalam pengisian angket maka kita menggunakan bahasa yang mudah dipahami oleh siswa pada setiap pertanyaan dalam angket tersebut. 

Dari 20 siswa/i sebagai responden dengan 30 pertanyaan yang memuat 7 indikator hanya terdapat 13 pertanyaan yang dinyatakan valid. Sedangkan pernyataan yang memuat indikator minat belajar matematika pada siswa terdapat 5 pernyataan dan hanya 1 pernyataan yang dinyatakan valid. 

Berdasarkan dari hasil pengumpulan data melalui angket tersebut hanya 40% dari 20 siswa memiliki minat belajar matematika. Maka dapat kita simpulkan bahwa minat belajar siswa terhadap matematika tergolong masih rendah. 

Dengan hasil uji lapangan, ternyata banyak kemungkinan yang mengakibatkan rendahnya minat belajar matematika pada siswa. Maka kita sebagai guru, orang tua maupun siswa perlu untuk menumbuhkan dan meningkatkan minat belajar matematika. 

Follow Instagram @kompasianacom juga Tiktok @kompasiana biar nggak ketinggalan event seru komunitas dan tips dapat cuan dari Kompasiana
Baca juga cerita inspiratif langsung dari smartphone kamu dengan bergabung di WhatsApp Channel Kompasiana di SINI

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
  4. 4
Mohon tunggu...

Lihat Konten Ilmu Sosbud Selengkapnya
Lihat Ilmu Sosbud Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun