Mohon tunggu...
Al HibniFadhil
Al HibniFadhil Mohon Tunggu... Mahasiswa - mahasiswa

al hibni

Selanjutnya

Tutup

Ilmu Sosbud

Transformasi Budaya Jual Beli di Indonesia

7 Januari 2022   11:19 Diperbarui: 7 Januari 2022   11:21 540
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Bagikan ide kreativitasmu dalam bentuk konten di Kompasiana | Sumber gambar: Freepik

Transformasi Budaya Jual Beli di Indonesia

 Oleh : Al Hibni Fadhil Hidayah

 Belanja dengan sistem online merupakan salah satu gaya hidup dan bermetmorfosa menjadi budaya populer yang dilakukan banyak orang di masyarakat Indonesia. 

Sejak perkembangan internet meningkat, sebagian besar aktivitas dilakukan dengan lebih instan. Belanja pun lebih praktis. Konsumen tinggal pesan, transfer dan barang pun sampai di rumah. 

Tidak jarang, harga barang di toko online lebih murah daripada toko offline, hal ini dikarenakan toko online tidak memerlukan biaya operasional yang besar. Budaya populer belanja online mendukung komersialisme dan mengagungkan konsumerise, diiringi dengan kelebihan keuntungan dan pasar, dan juga mengingkari tantangan intelektual. (Sazali, H. & Rozi, F.2020).

Mungkin semua orang tidak asing lagi dengan kegiatan belanja online. Karena dijaman saat ini, manusia dihadapkan dengan kemajuan teknologi yang semakin pesat. Sehingga dalam kehidupan, melakukan kegiatan apapun itu dimudahkan. Salah satunya belanja online. 

Orang-orang yang ingin melakukan belanja online tidak perlu lagi mengeluh dengan alasan jauh, kepanasan maupun kedinginan saat mencari barang yang mereka butuhkan di luar rumah.

Belanja online merupakan suatu kegiatan membeli atau mencari kebutuhan dan keinginan baik berupa barang, jasa maupun lainnya yang ada di dunia teknologi internet dengan pengaksesan yang lebih  mudah. 

Kegiatan ini dirasa lebih efektif dan efisien, di mana koneksi internet yang tidak terbatas memudahkan siapa saja mencari apa yang mereka butuhkan hingga di luar kota maupun luar negeri. 

Kegiatan ini cukup candu bagi yang sudah pernah melakukannya karena yang ditampilkan dalam pasar online tersebut terdapat banyak barang yang mungkin bisa menjadikan kita tertarik dengan apa yang dijual.

Penghematan waktu merupakan faktor yang paling berpengaruh dalam belanja online. Penjelajahan atau pencarian katalog online dapat menghemat waktu dan membutuhkan ketelatenan. 

Orangorang dapat menghemat waktu dan mengurangi aktivitas fisik melalui belanja online. Salah satu penjelasan yang mungkin yaitu belanja online menghemat waktu selama pembelian barang dan dapat menghilangkan waktu perjalanan yang diperlukan untuk pergi ke toko tradisional.

 Tetapi di sisi lain, beberapa orang berpikir belanja online juga memerlukan waktu untuk pengiriman barang atau jasa melalui belanja online. Penghematan waktu bukanlah faktor pendorong bagi konsumen untuk berbelanja online karena tetap membutuhkan waktu untuk menerima barang atau pengiriman.

Tapi faktor menghemat waktu dapat dilihat melalui dimensi yang berbeda, misalnya orang yang tinggal di Papua dapat berbelanja di Sogo department store di Jakarta (melalui web) dalam waktu kurang dari waktu yang dibutuhkan untuk mengunjungi Sogo department store. (Hermawan, H. (2017)

Ada diskriminasi antara pembeli online dan pembeli non online. Pembeli online lebih khawatir tentang kenyamanan, penghematan waktu dan pilihan, sedangkan pembeli non online khawatir tentang keamanan, privasi dan ketepatan waktu pengiriman

Belanja online ini semakin hari semakin banyak peminat, selain karena pengaksesan yang mudah atau banyaknya ketersediaan barang yang ditawarkan, dari cara melakukan transaksi menjadikan masyarakat banyak memilih online ketimbang offline yang harus pergi jauh ke toko yang diinginkan. Contohnya saja aplikasi online shop yaitu Shoppe. 

Di aplikasi tersebut banyak menyediakan tawaran yang diperjual belikan dari pakaian, makanan, alat elektronik dan lain sebagainya yang mungkin di kota kita masih susah menjangkau toko-toko lengkap yang berada di luar kota atau luar negeri, aplikasi ini memberikan kemudahan bagi masyarakatnya untuk tidak lagi khawatir akan hal itu.

Dari segi pembayaran dalam belanja online juga terdapat bermacam-macam pilihan, salah satu aplikasi online shop memberikan kemudahan dari segi pembayaran dengan cara transfer antar bank dan COD (Cash On Delivery). 

COD ini metode pembayarannya dengan cara tunai dan secara langsung ketika pesanan tiba di tangan pembeli. Dengan cara COD ini orang-orang tidak perlu lagi pergi melakukan pembayaran hanya perlu menunggu kurir yang datang mengantar barang yang sudah dipesan lewat aplikasi belanja online kemudian melakukan pembayaran sesuai harga barang yang tertera pada kurir tersebut.

Keamanan merupakan faktor dominan lainnya yang memengaruhi untuk berbelanja secara online. Bagaimanapun para pengguna internet menghindari berbelanja online karena penipuan kartu kredit, faktor privasi, risiko non-pengiriman, layanan pasca pembelian dan sebagainya. Tapi keamanan transaksi belanja online telah mendapat perhatian. 

Aman dan transaksi uang terjamin dan informasi kartu kredit meningkatkan kepercayaan dan mengurangi risiko transaksi. Kepercayaan dalam berbelanja secara online dengan teknologi canggih, dan keseringan dalam berbelanja online dijamin sebagai saluran belanja yang dapat dipercaya.

Sumber Referensi :

Sazali, H. & Rozi, F. (2020). Belanja Online dan Jebakan Budaya Hidup Digital pada Masyarakat Milenial. Jurnal Simbolika: Research And Learning In Communication Study. 6 (2): 87

Hermawan, H. (2017). Sikap Konsumen Terhadap Belanja Online.WACANA.16 (1): 143

https://www.bing.com/images/search?view=detailV2&ccid=r%2b4AcHsO&id=3FFF07C818DBAB749997F6EB1F636047A1679302&thid=OIP.r-4AcHsO6OiAJ77CcUx1vAHaEH&me

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
Mohon tunggu...

Lihat Konten Ilmu Sosbud Selengkapnya
Lihat Ilmu Sosbud Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun