Adit hanya manggut- manggut menatap Pak Budiman. Dia tidak menyambung lagi kata-kata Pak Budiman. Sebagai anak-anak, dia memang tidak banyak tahu urusan orang dewasa.
"Oh ya, usai makan ini, Adit mau ke mana lagi?" tanya Pak BudimanÂ
"Saya mau balik ke taman lagi, Om. Biasanya saya sampai sore di tempat itu." jelas Adit.Â
Pak Budiman hanya manggut-manggut." Baiklah kalau begitu, nanti Om antar Adit ke taman lagi, ya? Adit setiap hari ada di situ, ya?" tanya Pak Budiman.
"Iya, Om."
"Iyalah, besok kalau Om tidak banyak tugas kantor, Om akan menemui kamu setiap hari di taman, ya?"
Usai makan Pak Budiman mengantar Adit ke taman lagi. Pak Budiman sangat senang karena sudah berbagi kebahagiaan kepada sesama.Â
****
"Dek, kita mengadopsi anak saja, ya?" tanya Pak Budiman kepada istrinya, ketika mereka usai makan malam di rumah.
Istrinya yang bernama Bu Narti menoleh ke arah Pak Budiman dengan sedikit heran. Selama ini suaminya itu tidak pernah mengutarakan keinginannya untuk mengadopsi anak.
"Mau mengadopsi  anak siapa, Bang?" Bu Narti balik bertanya.