Mohon tunggu...
Kang Kritik
Kang Kritik Mohon Tunggu... Administrasi - Tidak sadarkan diri

Pelajar di Malang

Selanjutnya

Tutup

Ilmu Sosbud

Apakah Mahasiswa Itu Benar-benar Agent of Change?

21 Desember 2020   14:42 Diperbarui: 21 Desember 2020   15:13 119
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Ilmu Sosbud dan Agama. Sumber ilustrasi: PEXELS

Apa itu Agent Of Change ?

Secara bahasa Agent Of Change memiliki arti Agen Penganti. Dan secara istilahnya yang dimaksud sebagai agent pengganti adalah yaitu menggantikan atau mewakili suara rakyat yang tertindas baik dari kalangan buruh, tani ataupun rakyat miskin kota. Seperti yang saya jelaskan di atas bahwa hanya mahasiswa yang mampu untuk menjadi agent of change karena masih memiliki potensi dalam segalah hal baik kecerdasan ataupun kekuatan. Hanya mahasiswa lah yang seharusnya pantas mewakili suara rakyat sebab mahasiswa itu tidak terikat oleh kepentingan partai politik. Oleh karena itu harusnya kepentingan mahasiswa hanya berorientasi kepada masyarakat, bukan kepada suatu golongan atau komplotan tertentu. 

Kenapa saya sering berkata SEHARUSNYA ?.

Yah karena jika kita melihat kenyataan yang ada justru hal yang saya katakan itu malah menjadi sebuah hayalan semata, karena meskipuan mahasiswa tidak terikat parti politik namun mereka sudah sering dididik oleh kebuadayaan kampus untuk bekerja layaknya orang yang berpartai politik. Disetiap kampus pasti ada namanya Unit Kegiatan Mahasiswa (UKM). UKM adalah suatu organisasi internal yang ada dilingkungan kampus dan mempunyai legalitas di kampus itu. Diluar kampus pun banyak beredar ormas ormas yang mana didalam ormas itu juga mempunya kader yang berasal dari kalangan mahasiswa.  

Kembali ke dalam kampus, kita para mahasiswa sudah sangat mengetahui bahwa kampus itu bagaikan miniatur negara, yang mana memiliki kelembagaan dalam mengatur kampus itu .. seperti negara yang memiliki presiden, kampus juga memiliki presiden yang biasa di sebut Presiden Mahasiswa (PRESMA)/Ketua BEM. Dinegara mempunya MPR yaitu sebagai badan Legislatif, dikampus juga begitu mempunyai Senat Mahasiswa yang fungsi juga yaitu sama seperti MPR jika di tatataran negara. Hanya saja senat mahasiswa itu berfungsi yah di tataran kampus itu saja.. intinya negara dan kampus sama sama mempunyai badan EKSEKUTIF dan LEGISLATIF. 

Kemudian, jika dinegara ini orang orang yang menjabata sebagai badan eksekutif dan legislatif adalah orang orang yang berasal dari partai politik maka di kampus yang menjabat sebagai badan kegislatif dan eksekutif adalah orang orang yang berasan dari UKM. Singkatnya adalah bahwa UKM dan PARPOL itu tidak ada bedanya kecuali tatarannya. 

Itulah mengapa saya menggap tidak ada mahasiswa yang benar benar real peduli kerakyat. Toh notabenenya di tataran kampus saja mereka sering memakai politik kepentingan yaitu hanya mementingkan organisasinya saja jika sudah mendapatkan jabatan kekuasaan di kampus.

Kepentingan seperti apa yang mereka inginkan ? 

Sebelum saya menjawab, saya mau mengatakan bahwa sudah sering saya menyaksikan dengan langsung apa yang mereka kejar. 

Yang mereka inginkan dan kejar tidak lah terlalu jauh dengan yang terjadi di negara. Yaitu ketenaran dan uang, puncaknya dimana ? Yaitu pada saat masa orientasi mahasiswa baru. Izinkan saya menjelaskan bagaiaman kelicikan mahasiswa yang seharusnya sebagai agent of change yang peduli rakyat miskin. Jika untui mengejar ketenaran mereka harus mendapatkan posisi tertinggi dalam pemirntahan kampus misalnya saja sebagai PRESMA. 

Bayangkan saja dirimu yang menjabat sebagai PRESMA kemudia berjalan di depan adik adik yang masih lugu itu. Kmudian orang yang sudah memiliki jabatan bisa dengan mudah menaruhkan sedikit agitasi agitasi agar para ade ade maba itu masuk organisasi mu suapaya organisasi mu memiliki banyak suara untuk ikut bertarung lagi di pemilihan presma mendatang. Disamping itu presma juga bisa dengan leluasan mengutus siapa saja yang menjadi delegeasi dari kelembagaannya untuk menjadi Panitia OPAK, harusnya bisa dibayangkan siapa saja yang akan dia utus untuk mendekati ade ade, tidak lain dan tidak bukan adalah orang yang menjadi bawahannua di kelembagaan itu namun juga memiliki background UKM yang sama. Nah dengan diutusnya delegasi itu maka akan lebih mudah mencari simpatisan agar banyak yang masuk kedalam UKM beliau. Itu mungkin gambaran singkatnya pada bagian mencari ketenaran. Eh lupa juga satu bahwa petinggi kelembgaan kampus itu sering melakukan pencitraan juga... ups....

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
Mohon tunggu...

Lihat Konten Ilmu Sosbud Selengkapnya
Lihat Ilmu Sosbud Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun