"Di malam purnama ini, aku berdoa semoga manusia-manusia hebat yang sempat menginjakkan kakinya di tanah Jogjaku tidak membuang Sam-sam baru di sembarang tempat. Apa susahnya meletakkan Sam dan kawan-kawan di tempat yang layak. Dan semoga gedung BI kelak tidak dijadikan Sam-sam baru, ehm ya sudah sampai jumpa Bayu semoga esok kita bertemu lagi" Ta mengedipkan tubuhnya dan bergerak menjauh.
"Ok, Ta dan Ki. Kenapa kamu berucap semoga gedung BI kelak tidak dijadikan Sam-sam baru? jawablah sebelum kau pergi kawan" teriak Bayu.
"Tanyakan saja pada manusia hebat yang pernah melintas di tempat ini, mereka sudah belajar sejarah tentang Indonesia. Mereka tahu jawabannya, bagaimana cara menjaga dan menghargai sejarah negaranya" jawaban ketus meluap seiring bau busuk yang semakin menusuk hidung.
[caption id="attachment_114254" align="alignleft" width="300" caption="Sampah yang ditinggalkan wisatawan untuk Jogja (dok.p)"][/caption]
Ket:
Ata/Ta: indera penglihatan alias mata
Ki: Kaki
Bayu: Angin
Sam: Sampah
Semoga tidak binggung setelah membaca tulisan ini.
Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H