Mohon tunggu...
Muhamad Agung Noerwahid
Muhamad Agung Noerwahid Mohon Tunggu... CEO at Solit.id -

#akuagung "Biarkan Jemari menari mengikuti irama hati" ------------------ Solit.id

Selanjutnya

Tutup

Humaniora

Berdamailah

28 Desember 2017   01:44 Diperbarui: 28 Desember 2017   01:47 452
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Source : Dokumen Pribadi

Aku pernah terjebak dalam sebuah kesalahan besar yang tidak akan pernah dilupakan olehku dan semua orang terdekatku seumur hidup. Terpuruk? Sudah pasti. Aku kehilangan semua yang sudah aku bangun selama bertahun-tahun. Kini, aku memulai kembali dari garis terbawah dalam tangga kehidupan.

Beribu rasa penyesalan terus membayangi dan hinggap dalam setiap nafas yang aku hembuskan. Berjuta imajinasi tabu akan pemikiran setiap orang yang menatapku.

Kini, akutak tahu arah dan tujuan. Kemana aku harus melangkah? 

Setiap orang yang memberikanku pendapat, mereka berkata "Berdamailah dengan masa lalumu".

Ya, mungkin itu jalan satu-satunya agar aku bisa tenang menata kembali semua keinginan dan impianku yang sempat hancur. Ingin sekali rasanya aku berdamai dengan masa laluku, namun bagaimana caranya?

Sudah banyak artikel dan buku aku baca tentang cara berdamai dengan masa lali. Namun, tak ada satu pun yang bisa aku terapkan dalam kenyataan.

Hari demi hari terus aku cari, namun aku selalu gagal. Apa yang salah? Apa aku perlu membeli buku  memenuhi seluruh kamarku agar aku menemukan sebuah artikel atau tulisan yang bisa aku terapkan dalam kenyataan?

Disaat aku sudah mulai lelah dan merasa seakan ini adalah akhir dari semua perjalananku. Aku coba menenangkan diri di tempat ibadah. 

Duduk bersila, memejamkan mata, memproyeksikan kembali semua kejadian yang aku alami, dan mencoba mencari dimana letak kebodohanku sehingga aku bisa ada dalam keadaan seperti ini.

Semua terproyeksikan dengan baik, layaknya sebuah pertunjukan film di bioskop. 

Dan saat aku menemukan letak kesalahanku, aku membuka mata dan berkata pada diri. "Aku tidak boleh mengulangi kesalahan itu". Aku pun berdo'a pada Tuhanku agar aku diberikan pertolongan dalam perjalananku menuju perbaikan diri.

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
Mohon tunggu...

Lihat Konten Humaniora Selengkapnya
Lihat Humaniora Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun