Kegiatan ini saya lakukan bersamanya, menjulurkan lidah berulang kali. Si kecil menirukan apa yang saya lakukan sampai dia tersenyum lebar. Tawanya kini lebih keras dan dia sudah pandai memanggil Mama dan Bapak.
3. Biarkan Si Kecil bermain dengan cermin
Ajari anak menatap dirinya sendiri di cermin. Pada awalnya, mereka mungkin mengira pantulan gambar itu adalah anak lain, tetapi betapa senangnya mereka saat melambai dan melihat pantulan dirinya sendiri bergerak. Kita juga dapat melakukan memberikan mainan yang terdapat cermin dan mainan gantung lainnya.
Kegiatan ini justru saya lakukan saat berhias diri, dia merebut cermin yang saya pegang. Kemudian, dengan lucunya melihat dirinya sendiri di pantulan cermin dengan mengangkat alisnya itu membuat saya tertawa dengan tingkah si kecil yang menggemaskan.
4. Bermain Perbandingan Gambar
Pegang dua gambar di depan wajah bayi. Pilih gambar serupa yang memiliki satu perbedaan kecil seperti ada pohon di satu, tetapi tidak di yang lainnya.
Si kecil akan melihat bolak-balik untuk mencari apa yang membedakannya. Aktivitas ini akan mempersiapkan si kecil untuk pengenalan huruf dan membaca di kemudian hari. Namun, sayang aktivitas yang ini sepertinya saya belum mencobanya.
5. Berbicara dengan Si kecil
Melakukan percakapan dengan si kecil dan memberikan jeda singkat untuk memberikan mereka kesempatan berbicara menjawabnya. Segera mereka akan mengikuti ritme obrolan kita dan mulai berceloteh panjang. Anak benar-benar mendengarkan cerita apapun dari orang tuanya dan si kecil mulai bicara dengan keras.
Aktivitas ini saya lebih sering sedari dini. Dengan cara mendongeng sebelum tidur. Mengajak bicara si kecil sebelum mandi, saat makan, dan bermain bersamanya. Kini dia sudah mulai jelas mengucapkan banyak kata-kata. Bahkan suka berceloteh saat dia masih terlelap. Satu kata yang bikin saya gemes adalah ucapan kata, 'Wadidaw.'Â
6. Menyanyikan lagu anak-anak