Di akhir pekan, Mama Vera mengajak Lala pergi ke Pernikahan Tante Nia dengan menaiki sepeda motor.
"Sudah sampai sayang, ayok turun." Ujar Mama Vera, dan Lala langsung mengapit lengan sang mama.
Lala begitu gembira bisa ikut bersama Mamanya pergi ke pernikahan Tante Nia. Di pintu masuk, mereka disambut dengan hangat oleh dua kakak cantik yang rambutnya disanggul.
Lala bertanya, "Mama, kenapa di depan pintu yang dihias itu? Cuma ada dua kakak cantik saja yang wajahnya di make-up, disanggul dan berpakaian bagus. Kenapa kakak yang lainnya tidak begitu?"
"Lala, dua kakak cantik yang menyambut kita barusan, adalah penerima tamu. Jadi, harus cantik, dan terlihat sopan."
"Oh, begitu ya, Ma."
"Iya, dong."
Setelah Mama Vera menandatangani buku tamu, Mama Vera dan Lala mendapatkan kue, kacang telor  diatas piring kecil, juga minuman sirup rasa stowbery.
Lala asyik menikmati makanan ringan itu. Kemudian, pengantin pria dan wanita berjalan menuju kursi pengantin. Jalannya pelan sekali.
"Mama, pengantinnya keluar, itu." Lala menunjuk ke arah kursi pengantin.Â