"Mbak, mana korek api sama rokoknya. Mau aku kasih ke Anton. Itu punya bapaknya."
Astaga. Mendengar percakapan mereka aku sedikit lega karena rokok tersebut bukan milik Rangga.Â
"Nah, kalau begitu Mbak pulang saja. Ya."Â
Rangga sengaja membalikkan stang motor. Mendorong motorku dari arah belakang.
"Iya, Rangga. tidak usah didorong-dorong. Mbak juga bakal pulang."
Teman Rangga tertawa melihat tingkah kami. Semua yang melihat pasti akan menilaiku seperti pacar protective Rangga.
***
Pemalang, 12 Oktober 2022
Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H