Mohon tunggu...
Aksara Sulastri
Aksara Sulastri Mohon Tunggu... Wiraswasta - Freelance Writer Cerpenis
Akun Diblokir

Akun ini diblokir karena melanggar Syarat dan Ketentuan Kompasiana.
Untuk informasi lebih lanjut Anda dapat menghubungi kami melalui fitur bantuan.

Lewat aksara kutuliskan segenggam mimpi dalam doa untuk menggapai tangan-Mu, Tuhan. Aksarasulastri.blogspot.com

Selanjutnya

Tutup

Fiksiana

Novel: Love Story of Dreaming Part 14

9 Juli 2022   09:02 Diperbarui: 9 Juli 2022   09:04 147
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Bagikan ide kreativitasmu dalam bentuk konten di Kompasiana | Sumber gambar: Freepik

Part 14. Surat Untuk Mila
-

Brak!!

Gebrakan meja dari sebuah tangan anak remaja Perempuan. Seekor macan yang tengah kelaparan mencari mangsa. Dengan cara mengencangkan suara setengah oktaf. Berbagai macam tuduhan ditujukan kepada Keti.

"Apa yang kau bicarakan mengenai aku pada teman-teman?"

Keti tak pernah mencari masalah dengan siapapun. Ia hanya gadis lugu yang berpikir lambat. Masih berdiam diri di tempat, seperti yang sudah-sudah jika ditanggapi Keti yang akan sakit hati. Karena tak ada tanggapan Eca membuat keributan. Beruntung guru masuk kelas.

Waktu pelajaran pun berakhir, Keti menunggu beberapa teman pulang sampai ruangan kelas tampak sepi.

Hanya ada Keti dan Ibu Rosi. Guru bahasa indonesia yang dia segani. Keduanya berbincang serius.

"Ket, dua minggu ada acara lomba baca puisi. Ibu pikir kamu layak mengikutinya. Ini kesempatan buat kamu. Jadi jangan disia-siakan."

"Benarkah, Bu. Keti siap kok, Bu."

Keti memang pandai menyembunyikan kesedihan. Kekuatan terbesar dari dirinya ialah bangkit dari keterpurukan. Meskipun masalah tak pernah larut, lalu kesepian selalu mendekap erat dalam perjalanan kehidupannya. Keti tetap berusaha tersenyum.

Pada hari H berlangsung di Gedung Sekolah Smansa. Keti berjuang mengikuti lomba membaca puisi tingkat SMA bersama kakak kelasnya sebut saja Kak Panji-- pria kurus, bertumbuh tinggi mengenakan kacamata serta hidung mancungnya yang menyangga sungguh terlihat sempurna.

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
  4. 4
  5. 5
  6. 6
Mohon tunggu...

Lihat Konten Fiksiana Selengkapnya
Lihat Fiksiana Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun