Part 9. Cemburu
Acara Perpisahan kelas IX SMP Bina Bakti Keti tampil membacakan puisi. Dio memperhatikan Keti dari atas panggung. Mengarahkan senyum pada gadis berikat satu. Gadis itu mengalihkan pandangannya ke arah lain.
Usai membaca puisi Keti menuruni tangga dengan perasaan bahagia. Melihat Dio berjalan menuju ke arahnya kemudian memuji tampilannya. Begitupun dengan Keti. Keti memperhatikan rambut keriting  Dio tampak bergelombang dan lebat. Keti pikir mungkin dia lupa memotong rambutnya. Lelaki itu tak pernah melepaskan kacamata minusnya.
"Ket, ternyata kalau kamu lagi baca puisi suaramu cempreng dan menggemaskan. Apa karena habis makan sambal yah," canda Dio.
Keti mencubit pinggang Kakak kelasnya namun tak mengenai ia cepat menghindar.
"Tetapi suaraku ngangenin kan."Â
Keti mengedipkan mata kepadanya. Dio malah tertawa menunjukkan gigi taringnya yang runcing di sebelah kanan. Dio manis saat tertawa ditambah lesung pipitnya yang mirip dengan aktor pemeran Harry Potter yaitu Daniel Radcliffe, sayang sekali kulitnya kecoklatan jauh dengan aktor tersebut. Dio asli orang jawa janganlah disamakan dengan orang luar negeri. Kalimat itu melayang dalam perdebatan suara hatinya.
Kemudian mereka menuju kantin sekolah, memesan semangkuk bakso seharga lima ribuan. Dengan sedikit kuah, Keti suka bakso kosongan tanpa mie kuning atau tambahan mie-hun.
Dio menceritakan pengalaman di kelas satu SMA. Lalu menanyakan Suketi akan melanjutkan sekolah di mana. Keti hanya bisa menggelengkan kepala.
"Aku enggak tahu Kak, apakah aku masih bisa sekolah lagi atau tidak? Yang jelas aku hanya mengikuti jejak langkahku akan ke mana?"
Sebenarnya melanjutkan Sekolah itu impian gadis itu tetapi mana mungkin bisa. Sekolah SMP saja karena bantuan orang lain. Biaya sekolah SMA terlalu tinggi untuk seorang Suketi.