di Tanah Wadas
Senja di langit tampak redup
Kami tengah bergumul beralas tikar
Para petani bercerita soal tanahnya
yang subur, ditumbuhi bambu apus
buah durian
Belum usai cerita ini
Suara azan menggema di Masjid Krajan
Meninggalkan berupa golok untuk membelah
Pisau tajam untuk menyirat
Dan, gergaji untuk memotong bambu
Mulut kami bungkam
Dituduh membawa senjata tajam
Ditangkap dengan kebingungan
Dalam cerita kebohongan
Mengaku tanah yang gersang
Digusur tanpa penolakan
Diukur untuk penambangan
Demi Pembangunan Bendungan
Demi Proyek Nasional
Demi KemajuanÂ
Lestarikan alam, kami
Nusantara kami tersenyum
Disela warga menangis getir
***
Pemalang, 11 Februari 2022
Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H