Tak sengaja Dio berdiri menatap pintu kaca dilapis atas. Sang OB yang baru saja ke ruangannya kini tengah melahap sisa makanan milik Dio. Pria bertubuh kekar itu terus memperhatikan dengan hikmat.
Luluh lantak hatinya, melihat pemandangan yang begitu menggugah kesadaran. Makanan sisa itu benar-benar dimakannya hingga tandas.
besok hari di waktu makan siang, Dio mulai bersemangat untuk melakukan pekerjaan.Â
"silakan, Pak." Kata sang OB.
"Oh, ya. Saya lupa nama kamu, siapa?" Ujar Dio.
Baru kali ini dia menanyakan nama OB di kantornya. Mata sang OB terbelalak mendengar tanya sang atasan.Â
"Saya Anton, Pak. maaf permisi, ini makan siang Bapak."Â
"Anton, ya..ya. terima kasih ya emas Anton."Â
Dio mulai peduli dengan Anton sang OB setelah kejadian kemarin. Saat makan pun Dio masih mengingat kejadian tersebut.
Suara ketukan pintu membuyarkan lamunannya. Anton sang OB kembali lagi akan membereskan meja.
"Sudah selesai Pak makannya," tanya Anton.