Mohon tunggu...
Aksara Sulastri
Aksara Sulastri Mohon Tunggu... Wiraswasta - Freelance Writer Cerpenis
Akun Diblokir

Akun ini diblokir karena melanggar Syarat dan Ketentuan Kompasiana.
Untuk informasi lebih lanjut Anda dapat menghubungi kami melalui fitur bantuan.

Lewat aksara kutuliskan segenggam mimpi dalam doa untuk menggapai tangan-Mu, Tuhan. Aksarasulastri.blogspot.com

Selanjutnya

Tutup

Cerpen

Cerpen- Tahun Baru Berkesan

31 Desember 2021   20:40 Diperbarui: 31 Desember 2021   22:48 191
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Bagikan ide kreativitasmu dalam bentuk konten di Kompasiana | Sumber gambar: Freepik

Jalanan macet, Vera gadis remaja berambut pirang menggerutu. Semestinya dia keluar lebih awal namun Leo pacarnya datang terlambat. Tak sesuai jam janjian pertemuan yang mereka rencanakan.

"Ini salahmu, emas. Coba lewat sini pas sore, pasti belum seramai ini."

Leo yang tak terima disalahkan pacarnya, menegur.

"Dek, dek... Dandan-mu itu yang lama. Apa-apa serba emas yang salah," dengan menekan klakson motor. 

Vera bergeming, seseorang yang berada di depannya berkata, "Sabar, emas."

Entah sudah berapa lama, angka spidometer belum juga memutar. Suasana malam yang bising, menekan gas bersaut seperti menyala nada pesan balasan.

Leo memilih menepi ke sebuah warung angkringan Sego Megono Bapak Toip, memesan dua teh hangat, juga memesan satu piring nasi megono untuk mengganjal perut. 

Setengah jam berada di tempat itu, Vera meminta Leo untuk bangkit. Malam tahun baru keduanya, ingin ke sebuah tempat. Alun-alun kota Pekalongan duduk di sebuah taman sambil menunggu nyala kembang api.

Jalanan bisa dilewati, roda kendaraan melaju, semua kembali normal. Vera bisa bernapas lega. Aktivitas kendaraan bermotor malam tahun baru ini kebanyakan para remaja. 

Tiba-tiba ada seseorang ban motornya kempes. Leo memilih membantu, tampak perempuan menggendong anak balita tengah terlelap. Vera tak sabar, akan tetapi hatinya merasa kasihan. 

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
  4. 4
Mohon tunggu...

Lihat Konten Cerpen Selengkapnya
Lihat Cerpen Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun