Mohon tunggu...
Aksara Sulastri
Aksara Sulastri Mohon Tunggu... Wiraswasta - Freelance Writer Cerpenis
Akun Diblokir

Akun ini diblokir karena melanggar Syarat dan Ketentuan Kompasiana.
Untuk informasi lebih lanjut Anda dapat menghubungi kami melalui fitur bantuan.

Lewat aksara kutuliskan segenggam mimpi dalam doa untuk menggapai tangan-Mu, Tuhan. Aksarasulastri.blogspot.com

Selanjutnya

Tutup

Worklife

Target Pekerjaan yang Menyita Banyak Waktu

21 Mei 2021   17:42 Diperbarui: 21 Mei 2021   20:19 211
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Bagikan ide kreativitasmu dalam bentuk konten di Kompasiana | Sumber gambar: Freepik


Suatu pekerjaan di sebuah pabrik merupakan suatu hubungan yang melibatkan antara cabang perusahaan dengan para pekerja maupun karyawan.


Kemudian para pekerja maupun karyawan akan mendapatkan gaji sebagai balas jasa dari pihak perusahaan atau pemberi kerja, dan jumlahnya tergantung profesi yang sudah disetujui. 

Pembayaran gaji di perusahaan tempat Saya bekerja merupakan pekerjaan borongan. 

Saya bekerja pada bagian operator gunting di sebuah Pabrik Bulu Mata. Bekerja dalam aturan Koordinator PT. Ia bertanggung jawab dalam segala hal di bagian karyawan gunting.

Nah, ngomongin soal lingkungan kerja toksik. Inilah yang terkait dengan ketentuan peraturan. Pekerja dipaksa setiap hari untuk mengejar target yang sangat membludak.

Waktu kerja hanya sampai 16.35 sore, ditambah waktu lembur 2 jam. Setengah waktu yang seharusnya untuk pulang menjadi waktu untuk istirahat sejenak. Pulang bekerja sampai jam 19.00 malam. 

Masih mending pulang bisa langsung istirahat, tetapi masih diberi tambahan lemburan di rumah. Saya tetap profesional melakukan kegiatan itu tanpa bisa protes.

Waktu kebersamaan dengan keluarga di rumah berganti dengan kerja dan terus bekerja. Itu benar-benar melelahkan.

Kalau tidak mencapai target, Koordinator PT. akan sering marah-marah. Padahal di sini sistem gaji borongan. Banyaknya hasil yang didapatkan sesuai kemampuan target.

Kadang memang tidak adil, aturan pekerjaan di bagian tempat Saya bekerja.

Karena di grup gunting lain pun perwakilan Koordinator-nya begitu sabar dan mungkin jarang memaksakan.

Protes hampir setiap hari, jika pekerjaan rumah keteteran yang ada cuma bisa menyalahkan keluarga yang ada di rumah. Saya sendiri hanya bisa diam dan mendengarkan ocehan yang disampaikan Koordinator.

Sedangkan Koordinator PT apabila target tercukupi setiap hari akan mendapat sanjungan dan bonus tinggi dari atasan. Karyawan hanya diberi tambahan gaji yang tidak seberapa setiap dua minggu sekali. Jika tidak mencapai target, Koordinator akan melampiaskan kepada semua karyawan.

Seperti itulah pekerjaan Saya dulu. Akhir Desember 2020 tepat menuju pernikahan. Suami memaksa Saya untuk mengundurkan diri dari pekerjaan yang menyita banyak waktu.

Sekarang Saya hanya menjadi ibu rumah tangga, menyibukkan dengan kegiatan menulis agar tidak bosan di rumah.

Syukur-syukur dari menulis bisa mendapatkan penghasilan. Alhamdulillah, setiap ada acara lomba penulisan cerpen misteri Saya mencoba mengikuti. Pernah juga mendapat Go-pay dari ridle grup di sana.

Uang tersebut bisa untuk membantu perekonomian keluarga yang sekarang sedang menipis. 

Pak Yon Bayu, salah satu Kompasioner itu juga yang menyarankan Saya menulis di Kompasiana.

Saya juga mengikuti perlombaan event di sebuah salah satu penerbit yang sudah terkenal namanya. Parade cerpen selama 7 hari sewaktu bulan Ramadan. Alhamdulillah, mendapat piagam updet tulisan waktu tercepat.

Menjadi Kompasioner, Saya berharap suatu saat pun bisa menghasilkan uang di sini. Dan, bisa menyalurkan hobi menulis setiap saat.

***

PML, 21 Mei 2021

@Aksara_Sulastri

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
Mohon tunggu...

Lihat Konten Worklife Selengkapnya
Lihat Worklife Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun