Jika anda melewati jalan dari arah Pamulang menuju Ciputat (sebaliknya), Kota Tangerang Selatan, maka anda akan melihat disepanjang tiang-tiang listrik sebuah pamflet kecil berukuran A4 yang terbagi menjadi dua sepanjang jalan itu.
Pamflet kecil tersebut menempel sepanjang jalan Pamulang-Ciputat dari kedua arah (Senin 13/1).
Sepertinya pemasangan pamflet itu disengaja. Pasalnya pamflet yang dipasang secara rapih hampir di setiap tiang listrik pinggir jalan tersebut memang pas dan strategis.
Yang sebenarnya paling menarik dari pamflet tersebut bukanlah designya tapi kata-kata yang termuat di dalamnya.
Bahasanya lugas, tegas dan bernas. Menohok ke jantung orang yang dituju yaitu"Airin Tersangka Mundur".
Sekilas, isi pesan dalam pamflet itu memang nyeleneh. Bahkan, dari rumor yang beredar, pamflet itu memang sengaja dibuat untuk memprovokasi pihak-pihak tertentu untuk mengeruhkan situasi Kota Tangsel yang kondusif walaupun sang Walikota, Airin Rachmi Diany sedang disandera masalah.
Berbagai analisis pun dilakukan. Ada yang bilang jika pamflet itu dibuat oleh gerakan "kiri" di Tangsel. Mirip OTB (organisasi tanpa bentuk) di zaman Orde Baru.
Targetnya pun diduga untuk membuat situasi Tangsel "chaos".
Bahkan yang lebih lucu lagi berkembang kabar jika pamflet itu dibuat oleh oknum bayaran yang "diorder" pihak yang sakit hati pada Airin.
Menyimak perkembangan rumors tersebut, maka perlu sekali ditemukan kebenaran analisa yang berkembang pasca pamflet tersebut ditempel di tiang-tiang listrik beberapa kecamatan di Kota Tangsel.
Dari pantauaan yang dilihat pada pamflet tersebut jelas sekali ada nama pembuatnya yaitu "Banten Crisis Centre".
Bahkan, tidak saja nama organisasi tapi juga tercantum alamat akun Twitter beralamat @BCC_Banten.
Itu berarti sudah sangat jelas siapa yang melakukan pemasangan pamflet tersebut. Lalu mengapa bisa timbul analisa "aneh-aneh" terhadap pamflet tersebut?
Pertama, upaya pengaburan fakta soal siapa yang memasang dan juga target apa yang ingin dicapai memang sengaja dilakukan agar substansi persoalan terkait status Airin menjadi bias.
Hal ini sangat penting karena ketika KPK menetapkan Airin sebagai tersangka, maka belum menjamin dirinya (Airin) mundur dari kursi Walikota Tangsel.
Karena itulah dibutuhkan sebuah pengalihan issue agar wacana desakan mundur untuk Airin ketika dirinya jadi tersangka tidak meluas dan diyakini publik di Tangsel.
Kedua, upaya pembunuhan karakter terhadap pemasang (baca: Banten Crisis Centre) sedang ramai dilakukan oleh pihak-pihak yang pro pada status quo (Airin).
Mereka sedang bergiat mengalihkan isu yang sedang dibangun BCC agar tidak menjadi besar (Airin Tersangka Mundur).
Untuk itulah pembunuhan karakter, terutama kepada para penggerak BCC dilakukan secara massif.
Bahkan beredar kabar jika salah seorang penggerak BCC diteror dan diancam oleh pihak-pihak yang mengaku "jawara" Kota Tangsel.
Sebegitu parahkah kondisi perpolitikan Tangsel hari ini??Semoga saja tidak demikian adanya.
Salut untuk kawan-kawan BCC
Pondok Aren, 17 Januari 2014
Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H