Mohon tunggu...
Muhammad Akrom
Muhammad Akrom Mohon Tunggu... pelajar/mahasiswa -

enjoy, free, and netral or independent.\r\n\r\nhttp://mochacom.wordpress.com/

Selanjutnya

Tutup

Humaniora

Bedah Sastrawan Monumental (William Shakespeare dan Wahyu NH. Aly )

30 November 2011   18:49 Diperbarui: 25 Juni 2015   22:59 894
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Bagikan ide kreativitasmu dalam bentuk konten di Kompasiana | Sumber gambar: Freepik

Wahyu adalah sosok monomental, perjalanan hidup yang diraih dengan pengorbanan, berhasil disalurkan dalam karya-karyanya. Wajar bila dalam dekade terakhir, buku-buku karyanya banyak ditanya beberapa kalangan sastrawan. Setiap novel yang ditulisnya adalah bumbu pewarna bagi kehidupan yang lara, pencari jawaban bagi setiap pengembara sepanjang zaman.

Karya-karya Wahyu menjadi sebuah keniscayaan. Zaman yang terpoles oleh peradaban dan sastra mambutuhkan sastrawan yang mampu menjalankan tugasnya. Keberadaan Wahyu bisa dibilang "Takdir Zaman" yang memang ada pada posisi dirinya. Lahirnya wahyu sebagai sastrawan, benar menjadi hal yang niscaya sesuai tuntatan zaman.  Karya-karya darinya, membuat sastrawan hidup.

***Penulis adalah Sekretaris Yayasan KODAMA Jogjakarta yang saat ini juga tercatat sebagai Mahasiswa Pascasarjana Universitas Indonesia (UI)

Referensi:

1.   Biografi William Shakespeare

2.   Biografi Wahyu Nur Hidayat (Wahyu NH. Aly)

3.    Wahyu NH. Aly; Vis a Vis Negara dan Agama (Studi Empat Pemikir Islam Kontemporer Wahyu NH. Aly, Muhammad Abduh, Rashid Ridho, dan Ali Abd Al-Raziq )

4.    Budayawan Muda yang "Menantang" (Potret Pemikiran Budayawan Muda Wahyu NH. Al_Aly)

5.  Damai, Bukan Bukti Nir Ketimpangan (Resensi Novel Metamorfosis Cinta, karya Wahyu NH. Aly)

6.    Skripsi Analisa Semantik Novel Metamorfosis Cinta, karya Wahyu Nur Hidayat

7.    Tesis Analisis Novel Metamorfosis Cinta, karya Wahyu Nur Hidayat

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
Mohon tunggu...

Lihat Konten Humaniora Selengkapnya
Lihat Humaniora Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun