Mohon tunggu...
Andi Akram
Andi Akram Mohon Tunggu... -

Selanjutnya

Tutup

Travel Story

Tenun Sutra Sengkang yang Menawan

9 Mei 2017   19:38 Diperbarui: 9 Mei 2017   19:48 1710
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.

“Maradeka to wajoe, Ade’na Napopuang”, begitulah semboyan dari kampung halaman saya Sengkang Sulawesi Selatan. Sengkang yang tepatnya berada di pulau Sulawesi ini merupakan kota yang sepanjang tahun menjadi perbincangan hangat mengenai kualitas sutranya. Kota Sengkang adalah ibukota Kabupaten Wajo yang merupakan salah satu kota kecil yang terletak di Provinsi Sulawesi Selatan dan berada di antara 3039 – 4016 Lintang Selatan dan 119053 – 120027 Bujur Timur. Sutra Sengkang ini tentu telah memiliki ruang tersendiri di hati para khalayak yang sudah tau kualitas dan keindahan kainnya. Untuk mengatahui keindahan dan kualitas kain sutra sengkang maka harus menempuh perjalanan yang tentu tidak kalah indah panoramanya. Kota Sengkang dapat ditempuh dari Kota Makassar sekitar 5 jam perjalanan darat dengan melewati Kota Maros, Pangkajene, Barru, Pare-Pare, Pinrang, dan Sidenreng Rappang.

1200px-sengkang-wajo-regency-south-sulawesi-5911b749569773422af1d97b.jpg
1200px-sengkang-wajo-regency-south-sulawesi-5911b749569773422af1d97b.jpg
danau-tempe-5911b7d0e222bd4c4bd57ba5.jpg
danau-tempe-5911b7d0e222bd4c4bd57ba5.jpg
Kota Sengkang merupakan habitat bagi ribuan pengrajin Sutra, lahir dan tumbuh di kota ini sungguh menjadi suatu kebanggan tersendiri. Sebuah kota kecil yang perlahan-lahan menjadi buah bibir masyarakat karena beberapa ketertarikannya, termasuk sutra. Sutra dari kota Sengkang ini tentu sangat berbeda kualitasnya. Proses pembuatan yang masih menggunakan tenaga dan alat tradisional memperlengkap keindahan di setiap tenunan kainnya, serta pewarnaan kain yang menggunakan 100% bahan alami tanpa zat kimia yang menambah kemewahan di setiap hasil tenun nya. Dahulu kala sutra di Kota Sengkang hanya boleh dikenakan pada acara-acara tertentu, dan hanya boleh dipakai oleh golongan bangsawan bugis saja. Sutra ini adalah barang mewah yang menggambarkan strata sosial bagi pemakainya.

Pembutan kain sutra di Kota Sengkang sungguh sangat masih terbilang tradisional. Si penenun yang ulet dan terampil dalam pembuatan yang bagi kami orang bugis bilangnya “sumange’na fattennung ogi” menambah ketertarikan hasil tiap tenunannya. Hasil dari pembuatan kain sutra ini akan di bawa ke toko-toko yang nantinya disinilah proses jual beli dimulai. Di beberapa toko yang menjual kain sutra menyediakan tiga macam bentuk, yaitu kain gulungan, kain setengah jadi, dan kain siap pakai. Kain gulungan ini adalah kain yang dapat di beli per meter, tentu sesuai dengan kebutuhan. Kemudian kain setengah jadi, kain ini biasanya telah berbentuk sarung, baju, selendang yang masih perlu dijahit kembali sesuai keinginan, bisa di kata ini hanya bentuk dasar nya saja. Sedangkan kain yang siap pakai tentu kain yang sudah terbentuk indah, si peminat langsung memilih saja motif dan ukuran yang diinginkan. Kain siap pakai ini pun tersedia dalam beberapa bentuk jadi, ada jas, kerudung, kipas, dompet, tas, bahkan dalam bentuk kreatif itas unik lainnya. Mengenai motif kain sutra Sengkang yang sangat harum namanya yaitu motif Balo Tettong, motif Makkalu’, motif Mallobbang, motif Balo Renni’, motif Wennang Sau, dan motif Bali Are. Motif Balo Tettong adalah motif bergaris tegak, motif Makkalu adalah motif melingkar, motif Mallobbang adalah motif yang berkotak kosong atau pun bundar, motif Balo Renni’ adalah motif kotak-kotak kecil, sedangkan motif Wennang Saud an motif Bali Are’ adalah motif tambahan yang biasanya dipakai untuk mengkombinasikan benang hingga menghasilkan motif yang timbul.

sutra-ogi-5911b805cf7a612876384b1e.jpg
sutra-ogi-5911b805cf7a612876384b1e.jpg
tenun-sengkang-5911b833917a61d84a4586d4.jpg
tenun-sengkang-5911b833917a61d84a4586d4.jpg
Untuk ukuran pakai bagi yang ingin menjahit kain sutra sendiri sesuai model yang diinginkan cukup membeli dengan istilah “Sarimbit”. Sarimbit diperkirakan berukuran kurang lebih 6 meter. Istilah Sarimbit biasanya sangat pas bagi mereka yang ingin menjahit kain sepasang dengan pasangannya. Sarimbit yang kurang lebih 6 meter terdiri dari 2.25 meter untuk atasan pria, 2 meter untuk atasan wanita, dan 2 meter lagi untuk bawahannya. Kain sutra Sengkang ini bisa juga digunakan sebagai cindramata, sebagai simbol ucapan terima kasih atau pun oleh-oleh. Bicara soal harga kain sutra Kota Sengkang ini tidak begitu merogoh kocek, bagi para sahabat pelancong yang ingin membawa pulang kain Sutra Sengkang ini cukup menyediakan uang mulai dari 60 ribu-200 ribu, harga tergantung dari jenis kain dan motif sutra nya.

Tidak habis sampai disitu saja keutamaan Kota kecil ini, Sengkang merupakan kota yang harum pula soal kulinernya. Berbagai macam jenis kuliner yang disediakan. Di beberapa acara tertentu para pri bumi menyediakan beberapa jenis kuliner andalannya. Ada sikaporo, katarisallang, bolu peca, jompo-jompo, kule-kule, barongko, sanggara sitambolo. Jenis kue muih ini adalah jenis kue yang biasa di hidangkan di acara-acara seperti pernikahan, mabacca doa arajang alias syukuran. Penyediaan kue nya pun sangat unik, biasa dihidangkan di wadah yang bentuknya sangat cantik lengkap dengan pattongko (penutup), itu disebut “Bosara”. Bosara bukan hanya di gunakan sebagai wadah penyimpan kue-kue tradisional yang nikmat, bosara juga dapat digunakan sebagai properti dalam tarian.

bosara-ogi-5911b84a917a619c4a4586cd.jpg
bosara-ogi-5911b84a917a619c4a4586cd.jpg
Kota Sengkang kini telah menjadi kota yang maju dan berkembang. Keberadaan gedung-gedung sudah mulai menghiasi pesisir kota kecil ini. Kota Sengkang adalah kota yang terus hidup, baik wisata nya, kulinernya, adat istiadat nya, dan tentu nya adalah kain Sutra nya. Terus lah Berjaya kampung halamanku, meskipun saat ini jarak jauh membentang, kampung halamanku tetap selalu menjadi punuk kerinduan untukku. Perantauanku adalah bukti betapa bangganya menjadi salah satu anak dari kampung halamanku, Kota Sengkang “Iyappa urewe umattana Ogi, uruntu’pi usappae” (Saya akan kembali ketika apa yang saya cari (Kesuksesan) telah saya dapatkan).

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H

Mohon tunggu...

Lihat Konten Travel Story Selengkapnya
Lihat Travel Story Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun