Mohon tunggu...
Nur Akmalunnisa
Nur Akmalunnisa Mohon Tunggu... Lainnya - tabassam

Belajar menjadi lebih baik

Selanjutnya

Tutup

Cerpen

penyemangat

8 Desember 2020   21:24 Diperbarui: 8 Desember 2020   22:25 152
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Bagikan ide kreativitasmu dalam bentuk konten di Kompasiana | Sumber gambar: Freepik

            “Hei, kok malah melamun sih?” Kata Aina sambil melambaikan tangan didepan muka Luna.

            “Emang nama lengkapnya siapa sih?” tanya Luna sedikit malu-malu.

            “Tuh kan, lo beneran suka. Namanya itu Naza Raharja. Tenang aja, nanti gue kenalin. Naza itu salah satu murid teladan dikelasnya, dia itu paling jago kalau soal bahasa inggris sama olahraga, tapi ya gitu dia jahilnya minta ampun.” terang Maya.

            “Kok lo tahu sih?” tanya Aina.

            “Ya iyalah. Kalau soal gituan mah gue tahu semua, hehehe” ucap Maya.

            “ Udah-udah, yuk balik ke kamar. Acaranya kan udah selesai.” ucap Luna mengalihkan pembicaraan. Akhirnya mereka bertiga pun kembali kekamarnya.

            Pagi sebelum mereka pergi sekolah, Luna teringat sesuatu kalau nanti bakal ada ulangan bahasa inggris. Dia khawatir  kalau nilainya jelek lagi karena belum belajar.

            Sesampainya di sekolah, Luna langsung buru-buru belajar bahasa inggris. Bel masuk sudah berbunyi. Jam pertama dimulai yaitu pelajaran bahasa inggris. Selang 5 menit, guru yang super killer itu sudah datang dan siap untuk mengajar.

            “Sesuai janji kita, kita hari ini ulangan.” Kata Bu Shelly.

            “Ditunda ajalah Bu!” keluh Daniel yang merupakan ketua kelas MIA 4.

            “Nggak ada tunda-tundaan, pokoknya hari ini ulangan.” Suara Bu Shelly meninggi membuat semuanya terdiam seketika. Daniel disuruh membagikan soal ulangan kepada teman-temannya. Seketika suasana hening selama ulangan harian berlangsung membuat Luna gugup hingga keluar keringat dari dahi dan tangan Luna karena sangat gugup dan takut.

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
  4. 4
  5. 5
  6. 6
  7. 7
  8. 8
Mohon tunggu...

Lihat Konten Cerpen Selengkapnya
Lihat Cerpen Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun