“Gue laper mau beli makan,” ucap Luna sambil mengelus perut rampingnya itu yang dari tadi bunyi.
“Gue ikut dong gue juga laper.” Rengek Maya.
“Beli mi ayam Bi Inah gimana?” ajak Luna.
“Oke, tapi lo yang traktir ya?” ucap Maya sambil mengedip-ngedipkan matanya.
“Ya udah iya, yuk!” Mereka berdua berjalan menuju warung Bi Inah yang nggak jauh dari asrama.
“Bi, mi ayam dua sama es jeruk dua ya Bi!”
“Oke siap mbak, tunngu ya!” jawab Bi Inah dengan mengacungkan jempolnya. Nggak ada lima menit pesanan mereka jadi, Bi Inah mengantarkan makanannya ke meja nomor 3 tempat Luna dan Maya duduk.
“Makasih ya Bi,” kata Luna dan Maya bersamaan. Tak terasa, mereka berdua menyantap mi ayam sudah satu jam karena sambil diselingi canda tawa.
Ketika mereka hendak membayar, sebuah sepeda motor berhenti di depan warung Bi Inah. Dua orang cowok turun dari motor sambil membuka helm yang mereka pakai.
“Itu bukannya Daniel ya?” bisik Maya.
Luna menoleh ke depan warung Bi Inah. Ternyata benar yang di ucapkan Maya itu ternyata bener Daniel dan yang cowok satunya itu, hah? itu bukannya Naza? Batin Luna dalam hati.