Mohon tunggu...
Akmal Faza Qurhaj Laksono
Akmal Faza Qurhaj Laksono Mohon Tunggu... Lainnya - mahasiswa produktif dan unggul

Mahasiswa Ilmu Komunikasi UIN Sunan Kalijaga 20107030014 Tangerang Kota, Banten Sepak Bola, Futsal, badminton SUCCES IS MY RIGHT

Selanjutnya

Tutup

Ilmu Alam & Tekno

Budidaya Cupang, Yuk Simak Ilmunya!

2 April 2021   21:45 Diperbarui: 2 April 2021   21:58 457
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Ilmu Alam dan Teknologi. Sumber ilustrasi: PEXELS/Anthony

Rumor tentang ikan cupang saat ini sangat menarik perhatian bagi seluruh orang di tiap kalangan baik kalangan orang tua, anak muda bahkan anak kecil sekalipun ingin memelihara ikan cupang. Tentunya masing-masing mereka memelihara ikan cupang memiliki tujuan yang berbeda-beda, kalangan para pemuda memanfaatkan ikan cupang untuk berbisnis sehingga mereka terlihat menggebu-gebu mau tidak mau harus bisa memahami dan tahu akan pengetahuan tentang ikan cupang entah dari jenis-jenis ikan cupang, cara perawatan ikan cupang itu seperti apa, sampai mereka pun harus mengerti bagaimana cara mengembang biakkan atau membudidayakan ikan cupang dengan baik dan benar agar mereka bisa menghasilkan ikan cupang-ikan cupang yang banyak diminati oleh sesama penggemar ikan cupang untuk bisa diperjual belikan dengan mudah.

 Selanjutnya, kalangan para orang tuapun tidak kalah dengan kekreatifan anak muda, tidak sedikit dari mereka yang juga ikut memelihara bahkan mereka berhasil membuat ternak dengan cara-cara yang cukup menarik dengan tujuan lain, sambil membudidayakan ikan cupang mereka pun ingin menyenangkan hati anak-anaknya. Oleh sebab itu terkadang ada orang tua yang memperjula beikan ikan cupang yang telah dipelihara dan diternak dan ada juga orang tua yang hanya mengoleksi ikan cupang yang bagus dan indah untuk tambahan hiasan-hiasan dirumahnya masing-masig.    

Salah satu hal yang menjadikan daya tarik dari ikan cupang sendiri yaitu mengenai warna dan motif yang unik yang dimiliki oleh masing-masing ikan cupang. Nah, hal tersebut menjadikan para penggemar ikan cupang harus berinovasi sekreatif mungkin dalam proses pengembang biakkan ikan cupang khususnya dalam bagian proses mengkawinkan antara ikan cupang jantan dan ikan cupang betina agar bisa menghasilkan ikan-ikan cupang yang indah warnanya dan bisa memiliki motif yang menarik. Selain itu, yang menjadi daya tarik bagi para penggemar ikan cupang untuk memelihara ikan cupang yaitu karena ikan cupang lebih mudah untuk dipelihara, tidak perlu membutuhkan tempat yang mewah dan besar seperti aquarium namun hanya bisa dengan menggunakan botol-botol besar biasa atau menggunakan dirijen-dirijen yang masih layak dan tentunya juga telah dibersihkan. Selain itu dalam hal pakan ikan cupang juga tidak memerlukan biaya yang besar, hanya dengan uang 40 ribu itu sudah lebih dari sebulan atau bahkan 2 bulan persediaan, cukup terjangkau bukan?.

Berikutnya, para penggemar pemelihara ikan cupang biasanya mengkategorikan ikan cupang dengan tiga kriteria, yaitu : ada ikan cupang hias, ada ikan cupang aduan dan ada juga ikan cupang liar. Pengakategorian tersebut pastinya juga karena sesuai dengan jenisnya, tidak lain dan tidak bukan peramutannyapun berbeda, sebagai contoh, ada pelatihan khusus yang diajarkan untuk para cupang aduan oleh pemiliknya masing-masing, dalam arti sang pemilik cupang yang menguasai ilmunya memiliki trik-trik untuk menjadikan cupang yang dimiliknya sebagai cupang yang handal dalam hal beradu, biasanya ada salah satu atau beberapa cupang yang dijadikan sebagai cupang andalan oleh pemiliknya, sebab aduan cupang menjadi ajang yang bergengsi yang bahkan diperlombakan dibergai macam wilayah, selain untuk mendapatkan hadiah uang juga biasanya setiap pesrta yang mengikutinya ingin membuktikan dan menunjukan kehebatan cupang aduan yang dimilikinya.

            

Ada beberapa step/langkah yang harus dilakukan agar budidaya ikan cupang bisa berjalan lancar dan berhasil, yaitu :

  • Kenali jenis ikan cupang
  • Apakah cupang yang anda miliki termasuk ikan cupang aduan? Ataukah cupang hias?, anda harus mengetahui hal tersebut.
  • Pilih Indukan yang Berkualitas
  • Hal ini sangat perlu dilakukan agar anakan ikan cupang juga berkualitas karena mengikuti seperti induknya, biasanya indukan cupang yang bagus itu berasal dari keturunan ungu dan dengan kondisi tubuh yang sehat dalam arti juga bebas penyakit dan tidak terdapat cacat bawaan pada bagian tubuh ikan cupang contohnya seperti sirip yang tinggi sebelah dan lain-lain.

Kemudian pada indukan ikan cupang yang sudah siap kawin, terdapat ciri-ciri umum yang perlu diperhatikan, pada ikan cupang jantan :

  • Setidaknya sudah berumur kisaran 4-8 bulan.
  • Bentuk badannya Panjang.
  • Siripnya Panjang dan warna pada sirip terang.
  • Geraknya lincah dan agresif.

Pada ikan cupang betina :

  • Umur kisaran harus sudah 3-4 bulan.
  • Bentuk badan membulat dan bagian perutnya ikan sedikit membuncit.
  • Siriknya pendek dan warna sisik kusam tak menarik.
  • Berbeda dengan ikan cupang yang jantan, ikan cupang betina cenderung gerakannya lambat.

Next Langkah yaitu menyiapkan tempat pemajihan atau pengembang biakan antara si jantan dan betina.

Note : sebagai informasi pemajihan merupakan pembuahan telur oleh sperma sang ikan jantan.

Dalam proses pemajihan anda cukup siapkan tiga wadah, satu wadah digunakan untuk si jantan, satu wadah lagi untuk si betina, dan satu wadah yang terakhir untuk kawin mereka.

Si jantan dan betina tidak bisa tiba-tiba langsung bertemu terus memadu kasih saat itu juga, harus ada proses pendekatan terlebih dahulu, maka itu sebabnya dibutuhkan tiga wadah.

Kemudian masukan cupang jantan dan betina yang telah dipilih sesuai dengan ciri-ciri yang telah disebutkan ke dalam masing-masing wadah yang telah disiapkan, boleh gelas, toples kecil, baskom atau bahkan ember, lalu isi dengan air tawar, kalau ada dan bisa gunakan air sungai lebih baik.

Setelah si jantan dan betina di masukkan, pertemukan mereka berdua dengan cara mendekatkan wadah bening untuk mempermudah keduanya dalam proses perkembang biakan.

Indukan jantan tempatkan di dalam wadah tersebut selama satu hari, maka sang jantan akan mengeluarkan gelembung yang nantinya akan berguna untuk melindungi telur-telurnya.

Saat sang jantan telah mengeluarkan gelembung, lalu masukkan lah si betina ke dalam wadah tersebut untuk pelaksanaan proses perkawinan. Waktu yang paling baik dan tepat pada proses perkawinan, pemajihan adalah sore atau pagi. Jangan lupa tutup tempat perkawinan antara si jantan dan betina karena indukan ikan cupang adalah hewanyang tidak suka privasinya diganggu.

Setelah proses perkawinan dan pembuahan selesai. Telur-telur akan tergeletak di dasar tempat yang digunakan untuk pelaksanaan proses perkawinan, lalu segeralah keluarkan indukan betina karena indukan betina memiliki kebiasaan aneh memakan telu-telurnya sendiri.

Setelah kurang lebih satu hari telur-telur yang telah dijaga oleh si jantan dengan gelembungnya itu akan berubah menjadi burayak, burayak yang baru tersebut tidak perlu diberi makan selama tiga hari sebab masih memiliki nutrisi.

Setelah tiga hari barulah beri makan mereka dengan kutu air, perlu diingat jangan terlalu berlebihan memberi makan kutu air, karena kalau terlalu banyak akan membuat air kotor dan burayak akan mati.

Selanjutnya, pisahkan indukan jantan dengan burayak setelah dua minggu. Lalu pindahkan burayak ke wadah lainya, setelah dalam kurun waktu satu setengah bulan biasanya para burayak telah berkembang sempurna dan bisa dibedakan jenis kelaminnya.

Biasanya ikan cupang akan menghasilkan 100 telur dalam sekali pembuahan, namun dari seratus telur itu biasanya yang berhasil hidup sebanyak 30-50.

Yang perlu jadi catatan adalah saat ikan cupang sudah dikawinkan, ikan betina tidak boleh langsung kawin lagi, namun ikan cupang jantan masih bisa kawin lagi sampai delapan kali tapi perlu interval waktu yang tepat, jaraknya dua minggu dari perkawinan sebelumnya.

Selamat mencoba...

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
Mohon tunggu...

Lihat Konten Ilmu Alam & Tekno Selengkapnya
Lihat Ilmu Alam & Tekno Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun